Berbeda suku tapi tetap Satu

Usai Dilantik, KNPI Dumai Gelar Seminar Nasional Kebangsaaan

Usai Dilantik, KNPI Dumai Gelar Seminar Nasional Kebangsaaan

DUMAI - Pengurus DPD KNPI Dumai menggelar seminar nasional kepemudaan, dengan tema membangun kekuatan pemuda dalam kemajemukan, Selasa (21/10) kemarin di gedung Sri Bunga Tanjung dengan menghadirkan Ketua LAMR Riau, H. Tenas Effendi.

Ketua LAMR Riau H. Tenas Effendi  dalam sambutannya mengupas kemajemukan mulai dari sejarah masuknya suku-suku lain ke Riau. Seperti suku Jawa, masuk sejak zaman Singa Sari, Minang Kabau masuk melalui perjanjian empat datuknya ke Riau, yaitu Datuk Limopuluah, Datuk Pesisir, Datuk Tanah Data dan Datuk Kampar di Riau daratan. Begitu juga masuknya Bugis dan Batak ke Riau, yang dimulai dari rasa persaudaraan yang kuat dengan suku Melayu.

Menurut Tennas, apapun sukunya pasti mempunyai nilai-nilai, Nilai-nilai itulah yang patut dikembangkan oleh generasi muda di Riau, untuk mencari persamaan dan persaudaraan. Jika masing-masing orang memahami nilai-nilai sukunya, tidak akan ada konflik. "Saya merasa bangga, karena dalam kehidupan saat ini, generasi muda menyatu padukan kita dalam kebersamaan ini," katanya.

Ia mengatakan, perbedaan suku-suku itu hanyalah variasi atau bunga-bunga dalam kehidupan. Karena itu pula peradaban semakin maju. Suku-suku yang ada di Riau sebenarnya sudah menjalin hubungan persaudaraan sejak awal masuk,” pungkasnya.

Sementara itu, Sohan Gumay Wasekjen DPP KNPI mengatakan, kemajemukan pemuda didalam masyarakat multienik ada tangung jawab besar sebagai generasi penerus bangsa , untuk itu diharapkan kepada generasi muda untuk melnajutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisidan melanjutkan estafet pembangunan.

Menurutnya, pemuda memiliki peran penting dalam kemampuannya melakukan suatu perubahan yang jadi indicator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerkan generasi muda, karena suatu perubahan akan melahitkan sosok peribadi yang berjiwa optimis, bahwa hari depan pasti lebih baik,”ucapnya.

Selain itu generasi muda dalam masyarakat adalah sebagai mkhluk social dan bermoral yang artinya beretika, bersusila, yang dijadikan sebagai barometer moral kehidupan berbangsa dan bernegara, “sebagai makhluk social generasi muda tidak dapat berdiri sendiri, hidup sama-sama dapat menyesuiakan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat,” ucapnya.

Terakhir dikatakannya, generasi muda diharapkan mampu menjalin hubungan solidaritas yang baik antara kelompok didalam masyarakat, sebagaiman yang telah dilakukan oleh pendiri bangsa ini, dengan memberi keteladanan yang baik dalam berpikir, bertindak, agar berbagai macam perbedaaan dijadikan kekayaan khasanah bangsa, perbedaan SARA memang bepotensi menimbulkan kobflik, namun disisi lain juga berpotensi menimbulkan kerukunan, oleh karena itu generasi muda diharapkan mampu menumbuhkan rasa solidaritas dan menjalin persatuan untuk mewujudkan kebersamaan dalam masyarakat multientik,” katanya. (SR)

#KNPI

Index

Berita Lainnya

Index