Tanjung Balai Mencekam

Ini Kronologis Lengkap Kerusuhan di Tanjung Balai Versi Polda Sumut

Ini Kronologis Lengkap Kerusuhan di Tanjung Balai Versi Polda Sumut

MEDAN – Polda Sumut mengungkap kronologi kerusuhan berbau SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan) yang pecah di Tanjung Balai.

“Peristiwa ini ini berawal dari adanya permintaan seorang warga Tionghoa, M (Meliana), usia 41 tahun, warga Jalan Karya, Tanjung Balai yang menegur nazir Masjid Al Makhsum agar mengecilkan volume mikrofon yang ada di masjid. Menurut nazir masjid, hal tersebut telah dilakukan beberapa kali,” sebut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Sabtu (30/7/2016).

Ini kronologi kerusuhan Tanjung Balai versi Polda Sumut:

1. Pukul 20.00 WIB (Jumat malam) : Setelah shalat Isya, jamaah dan nazir masjid menjumpai Meliana ke rumahnya karena memprotes suara azan. Karena situasi mulai memanas, kepala lingkungan mengamankan M dan suaminya ke kantor lurah. Tapi karena warga terus berdatangan, pasangan suami istri itu diamankan ke Polsek Tanjung Balai Selatan.

Polisi lalu melakukan dialog melibatkan Ketua MUI, Ketua FPI, camat, kepling dan tokoh masyarakat setempat. Saat bersamaan ribuan warga mulai berkumpul yang dipimpin kelompok elemen mahasiswa dan melakukan orasi. Setelah diimbau, warga sempat membubarkan diri.

2. Pukul 22.30 WIB : Ratusan warga kembali berkumpul setelah membaca postingan pemilik akun Facebook terkait isu SARA. Rumah Meliana pun kembali didatangi. Warga berniat membakar rumah itu, namun berhasil dicegah warga setempat.

3. Pukul 00.30 WIB hingga Pukul 04.30 WIB (Sabtu dini hari) : Ribuan warga melakukan aksi anarkis, mereka mendatangi sejumlah vihara dan klenteng lalu membakarnya. Yayasan sosial milik etnis Tionghoa dan tempat pengobatan juga dibakar. Tak cuma itu, sejumlah mobil dan sepeda motor.

“Barang-barang yang dibakar maupun yang dirusak warga dalam Vihara dan Kelenteng itu berupa peralatan sembahyang hingga patung Budha, dan gong,” tambah Kombes Rina.

Sumber : Medansatu.com

Berita Lainnya

Index