Polemik Parpor Ganda Menteri Archandra Tahar

Memalukan...! Yusril : Negara Seharusnya Dipimpin Oleh Orang Yang Mengerti Ngurusi Negara, Bukan Amatiran...!

Memalukan...! Yusril : Negara Seharusnya Dipimpin Oleh Orang Yang Mengerti Ngurusi Negara, Bukan Amatiran...!
Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra (Foto : Int)

JAKARTA (WR) - Presiden Jokowi akhirnya memberhentikan Menteri ESDM Arcandra Tahar karena polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS). Sebelumnya sebenarnya Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra sudah memprediksi langkah ini akan diambil. Bagi Yusril tetap saja mengangkat menteri yang telah kehilangan kewarganegaraannya adalah tindakan memalukan.

"Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNI-nya adalah tindakan yang memalukan. Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yang mengerti ngurusi negara, bukan amatiran melulu? Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNInya adalah tindakan yang memalukan," kata Yusril lewat Twitter, Senin (15/8/2016).

Yusril tak hanya mengkritik Presiden yang salah ambil keputusan. Namun para menteri yang juga memberikan penjelasan yang menurutnya bertele-tele, meski kritik dari masyarakat semakin meluas.

"Anehnya, para menteri pembantu Presiden memberikan penjelasan bertele-tele mengenai status kewarganegaraan Archandra Tahar. Tak kurang anehnya adalah penjelasan Menkumham yang seolah-olah tidak mengerti hukum kewarganegaraan RI. Sungguh amatiran mengurus negara," katanya.

"Presiden Jokowi harusnya bertanya kepada dirinya sendiri apakah beliau mampu mengurus negara ini dengan benar sesuai amanat konstitusi. Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok-olok dan tertawaan bangsa-bangsa lain. Kita harus punya harga diri," imbuhnya.

Dia menutup twit dengan memberikan saran kepada Presiden. "Urus negara ini dengan benar, jangan bertindak seperti amatiran yang akhirnya memalukan bangsa dan negara," pungkasnya.

Sumber : detik.com

Add Friend

Berita Lainnya

Index