DUMAI (WR) - Pegawai Honorer adalah status pegawai yang kerap kita dengar pada setiap instansi Pemerintah, bekerja bagaikan pegawai sungguhan tapi memperoleh tunjungan yang sangat jauh dibandingkan dengan Pegawai Negeri Sipil sesungguhnya.
Sulitnya memperoleh pekerjaan memaksa sebagian orang memilih menjadi pegawai honorer pada sebuah instansi Pemerintah, dengan harapan dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada masa yang akan datang.
Menunjukkan loyalitas terhadap pekerjaannya selalu dituntut oleh atasan dan bahkan tidak jarang tenaga honorer tersebut dijanjikan akan diangkat menjadi pegawai tetap oleh atasan.
Seperti saat ini, dengan alasan penghematan anggran belanja daerah Pemko Dumai mengambil langkah kebijakan melakukan verifikasi tenaga honorer pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Hal ini menandakan ancaman bagi setiap individu tenaga honerer yang nasibnya semakin tidak jelas. Ibarat abu dalam tungku suatu saat akan berterbangan jika angin kuat datang menerjang.
Mengabdi cukup lama tidak serta merta membuat nasib mereka semakin jelas, justru isu pengurangan tenaga honorer yang berhembus kencang semakin membuat keras tangisan anak mereka yang membutuhkan susu dan hidup layak.
Padahal kita semua tahu, menciptakan lapangan pekerjaan menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup rakyatnya, Namun pernyataan ini hanya tertuang hitam diatas putih pada UUD 1945 republik Indonesia.
Banyak kenyataan yang kita temui, Rakyat semakin kehilangan pekerjaan untuk menopang kehidupan keluarga, PHK besar-besaran semakin kerap kita dengar pada setiap perusahaan swasta, dan kini pengurangan itu juga mulai merambah pada Pemerintah yang nota bone adalah pembela kepentingan rakyat kecil.
Banyak cara yang mesti dilakukan Pemerintah jika ingin melakukan penghematan anggaran tanpa harus mengorbakan kehidupan tenaga honorer. Pemangkasan anggaran Surat Perintah Perjalanan Dinas(SPPD) bisa dijadikan salah satu cara sambil memikirkan cara lain yang dianggap tepat.
Sebagai seorang sahabat, kita ingin Walikota Dumai Drs Zulkifli As tidak terjebak dalam persoalan isu pengurangan tenaga honor. Sebagai seorang pemimpin kita berharap agar beliau menemukan formula tepat dalam melakukan penghematan anggran.
Tenaga honor juga manusia yang membutuhkan hidup layak. (uj)
