Pembangunan Rel Kereta Api Pekanbaru-Dumai Terhalang Radar TNI AU

Pembangunan Rel Kereta Api Pekanbaru-Dumai Terhalang Radar TNI AU
Ilustrasi Pembangunan rel kereta api Pekanbaru-Dumai.

PEKANBARU (WAHANARIAU) -- Sudah dipastikan pembangunan Rel Kereta Api Pekanbaru-Dumai belum bisa dilakukan pada tahun 2016. Pasalnya persoalan trase rel yang melintasi radar milik TNI AU belum ada solusi.

Menindaklanjuti persoalan tersebut Tim Mabes TNI AU, Kamis (15/12/2016) melakukan tinjauan langsung atas kondisi ril di lapangan, yang penyelesaiannya harus dibicarakan ketingkat pusat.

"Kalau kedala di lapangan itu kita dari pemerintah daerah tidak bisa melakukan konsultasi publik tahap kedua, sebelum mendapat kesepakatan antara Mabes TNI AU dan Kementerian Perhubungan," kata Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Ahmadsyah Harrofie, Kamis (15/12/2016) usai melakukan rapat dengan Tim Mabes TNI AU. Seperti dilansir Faktariau.

Dari hasil per‎temuan itu, sebut Ahmadsyah, ‎masing-masing menyepakati tiga kesepakatan. Pertama sepakat belum ada kesepakatan tingkat daerah. Kedua sepakat masalah tersebut agar disampaikan ke pemangku kepemangku kepentingan masing-masing.

"Kita berharap minggu ini juga bisa duduk bersama antara Mabes TNI AU, Kemenhub, Pemprov Riau, Pemko Dumai dan Panglima TNI. ‎Dimana pertemuan ini difasilitasi oleh Staf Kepresidenan (KSP)‎," ujarnya.

Dia berharap dengan adanya pertemuan lima pemangku tersebut, didapat rumusan yang akan diambil kedepannya. Sehingga hasilnya dapat diklarifikasi ke masyarakat.

"Kalau informasi dari TNI AU kan minimal trase rel kereta api jaraknya harus 3 kilometer dari radar. Kondisi di lapangan, jarak trase dengan ‎radar hanya 500 meter. Karena radar itu merupakan mata dan telinga negara menghadang ancaman negara dari udara. Makanya Tim Mabes TNI AU turun ke lapangan melihat kondisi ril," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index