Mantap...! Rekor, Produksi Migas Indonesia di Atas Target

Mantap...! Rekor, Produksi Migas Indonesia di Atas Target
Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan.

JAKARTA (WAHANARIAU) - Selama lima tahun terakhir Indonesia gagal penuhi target produksi minyak dan gas. Tapi, tahun ini berbeda. Realisasi produksi minyak dan gas bumi sepanjang 2016 melampaui target.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merilis, sepanjang 2016, rata-rata produksi minyak 831 ribu barel per hari dan produksi gas bumi mencapai 1.418 ribu barel ekuivalen minyak per hari. Dalam APBN-P 2016, lifting minyak ditargetkan hanya 820 ribu barel per hari dan gas 1.150 ribu barel ekuivalen minyak per hari.

"Apresiasi saya untuk kerja keras seluruh pihak," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis yang dikutip kemarin.

Produksi dan lifting migas yang melebihi target tersebut, kata Jonan, terjadi di tengah rendahnya harga minyak dunia. Realisasi harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) hingga akhir 2016 sekitar US$ 39,5 per barel dengan asumsi harga di APBN-P 2016 US$ 40 per barel.

Realisasi lifting 2016 ditopang oleh delapan dari sepuluh proyek migas yang rampung tahun ini. Di antaranya fasilitas puncak produksi Blok Cepu sebesar 185 ribu barel per hari, produksi lapangan Bukit Tua oleh Petronas Carigali Ketapang sebesar 20 ribu barel per hari, serta proyek Pertamina EP di Lapangan Pondok Makmur dan Lapangan Donggi.

Sedangkan biaya pengganti operasi (cost recovery) yang akan dibayar pemerintah tahun ini mencapai US$ 11,4 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding batas yang dipatok APBN-P 2016 sebesar US$ 8,4 miliar.

Jonan mengatakan pemerintah terus mendorong iklim investasi di subsektor migas agar menjadi lebih bergairah. Salah satunya dengan melakukan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang cost recovery.

Berita Lainnya

Index