Pendidikan Berkualitas Tempatkan Guru Sebagai Profesi Terhormat

Pendidikan Berkualitas Tempatkan Guru Sebagai Profesi Terhormat
Ilustrasi Guru

JAKARTA - Berprofesi menjadi seorang guru mungkin masih dipandang sebelah mata. Padahal, bila melihat apa yang telah mereka berikan untuk anak bangsa, sudah sepatutnya guru ditempatkan di posisi terhormat.

Rektor President University Dr Jony Oktavian Haryanto menilai kualitas guru di Indonesia saat ini masih rendah. Terlebih, program pendidikan guru saat ini dianggap bukan pilihan utama.

Jony mencontohkan banyak lulusan SMA/SMK yang memilih program pendidikan guru karena tidak lulus dalam program studi favoritnya. Jony menyebut mereka seolah 'terpaksa' mengambil program pendidikan guru tersebut.

"(Kita) President University ingin mengubah paradigma itu dan ingin menempatkan kembali guru sebagai profesi yang terhormat," ujar Jony dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (9/1/2017).

Jony menjelaskan, pada tahun ajaran 2017 ini, President University membuka program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pembukaan program baru ini dilatarbelakangi keprihatinan Founder President University S.D. Darmono akan adanya kesenjangan sosial di masyarakat akibat masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

PGSD sendiri, menurut Jony, akan mengadopsi kurikulum pendidikan guru dari Australia. Dengan demikian, guru lulusan PGSD President University nantinya akan memiliki kualitas mengajar secara internasional.

"Di negara lain sebenarnya juga banyak kekurangan guru, contohnya di India. Jadi kita bisa mengirim lulusan kita mengajar di luar negeri. Hal ini akan mudah dilakukan, karena nantinya mahasiswa selama 1 tahun akan magang di sekolah-sekolah internasional, baik di Indonesia maupun di luar negeri," jelas pria kelahiran 1978 ini.

Kelebihan lain dari PGSD, lanjut Jony, adalah proses belajar-mengajarnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain itu, para mahasiswa harus tinggal di asrama (boarding school), sehingga mereka akan berinteraksi dengan mahasiswa asing yang saat ini berjumlah 10 persen dari total mahasiswa President University.

"Mahasiswa akan berada dalam lingkungan internasional, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri tinggi jika mengajar di luar negeri," ungkapnya.

Jony mengatakan, untuk melahirkan lulusan guru yang berkualitas, selain kurikulum yang mumpuni, hal yang menentukan adalah kualitas dosen atau tenaga pengajar. Untuk mendukung hal itu, enam dosen bergelar doktor dan master akan mengajar para mahasiswa PGSD.

"Kita jadikan program studi ini nantinya menjadi favorit bagi lulusan sekolah lanjutan atas dan kejuruan. Bahkan bagi guru-guru yang belum berijazah S1 dan ingin meningkatkan kualitas mengajarnya, bisa melanjutkan S1 di President University," kata Jony, yang baru menjadi rektor selama 6 bulan.

Beasiswa juga bisa didapatkan lulusan SMA/sederajat yang memiliki prestasi, baik secara akademik maupun talenta. Hal ini akan menjadi kesempatan emas untuk menjadi guru yang berkualitas.

"Jababeka dalam waktu dekat akan mendirikan sekolah di Tanjung Lesung, Banten, bahkan di Kawasan Industri Kendal, Park by the Bay. Jababeka juga akan membutuhkan guru-guru yang berkualitas. Artinya, lulusan PGSD President University pasti langsung terserap di dunia kerja," pungkasnya. (detik)

Berita Lainnya

Index