Remaja Korban Gempa ini Semir Sepatu Keliling Demi Lanjutkan Sekolah

Remaja Korban Gempa ini Semir Sepatu Keliling Demi Lanjutkan Sekolah
M Adrian Tanjung (14) sedang menyemir sepatu warga yang membutuhkan jasanya di Padangsidempuan, Provinsi Sumut.(okezone)

PADANGSIDIMPUAN (WAHANARIAU) - Perjuangan Muhammad Adrian Tanjung (14), siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, patut dicontoh. Sebab, dia rela menjadi tukang semir sepatu agar bisa tetap sekolah dan hidup.

Karena tidak ada tempat tinggal tetapnya, hingga kini Adrian menginap di mana saja,  Terkadang di masjid, lain kali di kantor polisi. Namun, ia tetap tak meninggalkan kewajibannya menuntut ilmu di sekolah.

Setiap harinya, selepas pulang sekolah, dia berkeliling Kota Padangsidimpuan untuk menawarkan jasa kepada warga yang ingin membersihkan sepatu. Seluruh warung, perkantoran didatangi agar mendapatkan warga yang ingin menyemir sepatu.

”Biasanya, saya mendapatkan uang dari hasil semir sepatu sebanyak Rp30 ribu,” ujarnya, Jumat (13/1/2017).

Khusus untuk Senin, rezeki dari semir sepatu akan lebih meningkat, sebab, pada hari itu dia bisa mendapatkan uang hingga Rp200 ribu. Hasil dari menyemir sepatu dipergunakannya untuk biaya sekolah dan biaya hidup sehari-hari.

”Saya tidak mau meminta-minta, makanya saya menjadi penyemir sepatu,” tutur anak yang menjadi korban gempa Padang pada 2008 silam itu.

Sejak kecil, Adrian tinggal bersama neneknya di Pandang, Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada usia 10 tahun, dia nekat lari dari rumah neneknya untuk sekolah di Kota Padangsidimpuan.

Ketika sampai di Padangsidimpuan, dia langsung mencari masjid terdekat untuk menginap, karena uang di kantongnya tidak ada. ”Sejak saat itu saya menjadi tukang semir sepatu,” imbuhnya.

Adrian mengaku saat ini tinggal di Mapolres Tapanuli Selatan, di Jalan SM Raja Kota Padangsidimpuan. Sebelum tinggal di Mapolres Tapsel, dia sering dipalak oleh preman sekitar yang tinggal tidak jauh dari masjid tempat dia menginap.

”Kalau tinggal di mesjid banyak preman sekitar yang meminta uang hasil dari semir sepatu,” sebut Adrian.

Meski harus menjalani kehidupan yang keras dan berkelana tiap hari menyemir sepatu, Adrian tetap tak ingin putus sekolah. Ia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi anggota TNI.

Perjuangan Adrian masih panjang, ia terus menyemir sepatu demi menyambung hidup dan tetap bisa sekolah. Ia berterima kasih kepada polisi yang sudah memberikan tempat tinggal kepadanya.(okezone)

 

Berita Lainnya

Index