Ternyata Begini Proses Cetak Uang Rupiah

Ternyata Begini Proses Cetak Uang Rupiah
Ilustrasi : Uang

KARAWANG (WAHANARIAU) -- Banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana proses pembuatan uang yang selama ini dijadikan sebagai alat transaksi ekonomi.

Setidaknya ada beberapa tahapan dan membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu untuk mencetak selembar uang kertas.

Berlokasi di Parung Mulya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1/2017). Pabrik Pencetakan uang milik Perum Peruri ini berdiri di atas lahan seluas 202 hektar.

Proses pertama yang dilakukan adalah melakukan pengukiran pelat yang merupakan dasar untuk pencetakan uang kertas, proses tersebut dinamai engraving.

Pada bagian ini, mesin-mesin pencetak pelat lebih mendominasi dibandingkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya.

"Kita juga mengadopsi teknologi pencetakan dari Jerman," kata Kepala Divisi Produksi Uang Rupiah Perum Peruri Suhada.

Selanjutnya, uang akan mulai pada tahap cetak awal. Pada proses ini gambar dimasukkan saling isi atau rectoverso. Rectoverso atau gambar saling isi penggunaannya bertujuan sebagai unsur pengaman uang kertas Rupiah untuk melindungi dari tindak pemalsuan.

Proses pada tahap kedua ini menjadi yang paling rumit, sebab uang yang telah dicetak harus didiamkan selama 2x24 jam di tambah 8 jam sebelum masuk tahap selanjutnya.

Pada bagian ini juga ruangan kerjanya hanya didominasi mesin-mesin dengan ukuran yang cukup besar. Setelah itu, uang akan masuk pada proses intaglio atau proses pencetakan kembali untuk bagian depan dan juga bagian belakang.

Setelah melewati proses tersebut, uang akan masuk pada proses pemberian nomor seri yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia. Selanjutnya, uang yang telah memiliki nomor seri akan diperiksa oleh pegawai secara manual.

Pada proses ini, uang akan disortir satu-satu untuk dilihat ada yang cacat atau tidak. Jika ada yang cacat, maka pegawai tidak segan mencoret uang tersebut atau uang tersebut menjadi tidak berharga.

"Kalau ada yang sobek, warnanya kurang itu akan dicoret, dan kita juga akan membuat surat laporan," kata salah satu staf Peruri.

Bagi uang yang telah sempurna, maka masuk dalam proses pemotongan yang sekaligus pengemasan dalam bentuk gepokan. Setelah itu, uang baru dikirim ke Bank Indonesia untuk disebarkan ke masyarakat.

Perlu diketahui, tidak mudah bagi sebagian masyarakat untuk melihat langsung proses pencetakan uang kertas Rupiah. Sistem keamanan pabrik yang menjadi objek vital nasional ini sangat tinggi. Banyak gerbang dengan penjagaan ketat yang harus dilalui pengunjung.

Para pengunjung tidak diizinkan untuk membawa seluruh barang bawaannya, seperti tas, barang elektronik, dompet, hingga uang Rupiah yang terselip dalam saku celana pun harus ditinggalkan dalam loker yang telah disediakan.

Area pabrik pencetakan dibagi menjadi beberapa gedung pencetakan, yaitu pencetakan uang kertas, uang logam, kertas non tunai, hingga logam non tunai.

Berita Lainnya

Index