Begini Kondisi Panti Asuhan Tempat Bayi 18 Bulan Tewas Mengenaskan

Begini Kondisi Panti Asuhan Tempat Bayi 18 Bulan Tewas Mengenaskan
Foto kondisi panti yang sempat dijepret tim LPA Riau

PEKANBARU (WAHANARIAU) - Tim dari Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Riau, Kamis (26/1/2017) siang tadi, mendatangi Panti Asuhan Tunas Bangsa, tempat tinggal bayi laki-laki berusia 18 bulan yang dilaporkan meninggal dunia diduga secara tak wajar.

Panti asuhan yang terletak di Jalan Lintas Timur, KM 13 Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru tersebut disidak, pasca laporan meninggalnya seorang bayi umur 18 bulan. Kondisinya sangat memperihatinkan.

"Kita tadi sudah datang ke sana melihat kondisinya. Sangat tidak layak sekali," ungkap Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Riau, Nanda, Kamis malam.

Di sana sini terlihat berantakan dan terkesan sangat seadanya sekali. Itu yang bisa digambarkan Nanda yang sempat melihat langsung panti tersebut. "Di pintu masuk juga ada binatang ternak. Kondisi di sini sangat tidak baik," sesal dia.

Bahkan di toilet panti terdapat (maaf) kotoran manusia yang tidak disiram dan berserakan. Dapurnya juga berantakan. "Sangat berantakan, ada baju juga menumpuk seperti sampah," ungkap Nanda menggambarkan.

Menurut Nanda, ada 17 orang penghuni panti, di mana 10 orang perempuan dan tujuh lainnya laki-laki. "Paling besar umur 10 tahun dan paling kecil berusia dua tahun. Yang punya panti ini Ibu Lili dan dan Idang, itu keterangan yang kami dapat dari RT setempat," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Dwiyatmoko sontak terkejut setelah pihak Panti Asuhan Tunas Bangsa, jalan Lintas Timur KM 13, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau datang ke rumahnya membawa kabar duka.

Kabar duka menimpa pria berusia 36 tahun itu, ketika keponakan laki-lakinya berusia 18 bulan yang selama ini berada di Panti Asuhan Tunas Bangsa itu dikabarkan meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad, Senin (16/1/2017).

Namun, setelah Dwiyatmoko datang ke rumah sakit, ia merasa ada kejanggalan dari keponakannya itu, dan diduga meninggal secara tak wajar, karena terdapat beberapa luka akibat penganiayaan.(goriau)

Berita Lainnya

Index