Polisi Telusuri RS dan Pemakaman Terkait Tewasnya Tujuh Anak Panti 'Maut'

Polisi Telusuri RS dan Pemakaman Terkait Tewasnya Tujuh Anak Panti 'Maut'
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto dan anggotanya saat melakukan penyelidikan di Panti milik Yayasan Tunas Bangsa

PEKANBARU (WAHANARIAU) - Kepolisian secepatnya akan menelusuri rumah sakit dan tempat pemakaman, pasca pengakuan terkait adanya tujuh orang anak Yayasan Tunas Bangsa yang meninggal dunia selama panti tersebut beroperasi.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain, Jumat (3/2/2017) siang. Ini penting dilakukan, mengingat menyangkut hak hidup dan nyawa seseorang. "Kemarin Polresta Pekanbaru sudah melakukan gelar kasus untuk mendata dan menentukan langkah berikutnya. Kita akan telusuri ke rumah sakit, sebab katanya ada tujuh orang anak yayasan yang meninggal dunia,"sebut jenderal bintang dua ini.

Pihaknya juga akan mengumpulkan catatan medis dari ketujuh anak itu, bahkan bila perlu melacak sampai ke pemakaman, guna memastikan kebenarannya. "Harus kita cari, kuburannya di mana," lanjut Irjen Zulkarnain.

"Itu harus kita pastikan, jangan-jangan ngelantur ngomongnya (tersangka LN alias Lili, pemilik yayasan, red). Ini jadi atensi kami (kepolisian). Kapolresta juga sudah saya perintahkan lebih serius soal masalah tujuh orang anak ini,"pungkasnya.

Dalam pengakuannya, Lili mengaku sudah ada tujuh anak yang meninggal sejak panti asuhannya berdiri. Ketujuhnya diduga masih balita. Sembilan bulan lalu sebelum kasus kematian M Zikli juga pernah ada Balita berusia 11 bulan yang meninggal.

Sampai sekarang, Polresta Pekanbaru sudah menetapkan satu orang tersangka terkait kasus M Zikli, ia adalah LN alias Lili selaku pemilik Yayasan Tunas Bangsa. Selain itu sudah 11 saksi yang dimintai keterangannya.(goriau)

 

Berita Lainnya

Index