Menanti Pemimpin Berjiwa Negarawan

Menanti Pemimpin Berjiwa Negarawan

WAHANARIAU - Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 tanggal 18 februari mendatang, prediksi siapa calon yang bakal terpilih menang dan mampu memimpin Jakarta dengan segala aspek persoalannya menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan.

Pembicaraan ini bukan hanya sebatas masyarakat Jakarta bahkan juga meluas dan menjadi isu nasional yang saat ini terdengar di mana- mana. Hal ini mungkin dikarenakan jakarta sebagai ibu kota negara dan juga menjadi barometer politik nasional.

Di Dumai - Riau, dari setiap pembicaraan yang didengar mayoritas masyarakat lebih cenderung menyebut dua pasang calon yaitu pasangan calon nomor urut satu, Agus - Sivie dan pasangan calon nomor urut dua, Ahok – Djarot.

Ini mungkin disebabkan karena pasangan nomor urut satu, yaitu Agus Hari Mukti Hudoyono merupakan putra dari mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Hudoyono, dan pasangan nomor urut dua, merupakan pasangan petahana.

Beragam pendapat, penilaian yang terlontar dari setiap pembicaraan yang dilakukan. Mulai dari isu suku, agama dan ras sampai kepada kemampuan dalam membangun Jakarta lima tahun kedepan.

Track record calon juga menjadi barometer dalam setiap pembicaraan, Agus hari mukti hudoyono, sosok figur yang dianggap tegas mampu mengambil keputusan tepat dan punya perhitungan matang dalam melakukan tindakan.

Berbekal pengalamannya sebagai mantan Perwira TNI dan jebolan dari Akademi Militer, dirinya memang sudah dididik dan dipersiapkan menjadi seorang pemimpin, selain itu pasangannya Silvie dianggap sosok figur calon yang punya pengalaman sebagai seorang birokrat sejati sebagai mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.

Ahok – Djarot, Pasangan nomor urut dua selain pasangan petahana, pasangan ini juga mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika dan di dukung oleh Jokowi selaku yang “punya” Indonesia saat ini.

Banyak bukti yang sudah diberikan pasangan petahana ini dalam membangun jakarta selama kepemimpinannya. Salah satunya penggusuran Kali Jodoh yang dianggap kontroversial oleh lawan politiknya dan sebagian masyarakat yang tidak senang akan kebijakan tersebut.

“Saya baru pulang dari Jakarta, melihat kawasan kali jodoh saat ini membuat saya kagum karena indah, bersih dan menjadi kawasan hijau yang nyaman dipandang mata,” sebut salah seorang pembicara yang merupakan mantan anggota DPRD Dumai ini.

Selain indah dan nyaman dipandang mata, kebijakan penggusuran tersebut juga mampu dianggap meminimalisir bencana banjir yang kerap terjadi di kawasasn Ibu kota selama ini.

Namun terlepas dari lebih kurangnya dua pasang calon yang saat ini dianggap bersaing ketat dalam merebut hati rakyat, tentu saja kita bangsa Indonesia yang terkenal dengan keberagaman, perbedaanya berharap agar apa pun hasil Pilkada DKI nanti mampu mencerminkan tentang Indonesia yang rukun, damai dan tentram dalam segala perbedaanya.

Apapun hasil Pilkada DKI nanti, harus dapat diterima masyarakat Ibu kota, karena Jakarta adalah cerminan Indonesia secara utuh di mata dunia, selamat datang Pemimpin baru, Pemimpin yang berjiwa negarawan. *** (uj)

#Editorial

Index

Berita Lainnya

Index