Waspada!! Maling Ojol Gentayangan di Bengkalis

Waspada!! Maling Ojol Gentayangan di Bengkalis
Ilustrasi

 

BENGKALIS (WAHANARIAU) -- Para petani karet di Bengkalis mulai bernafas lega, sejak sebulan terakhir harga karet mulai membaik. Harga karet yang sebelumnya hanya Rp 5000 - Rp 6000/Kg, kini naik menjadi Rp 10.000 - Rp 11.000/Kg. Kondisi tersebut membuat para petani bersemangat menakik pohon karet mereka.

Seiring kenaikan harga karet di pasaran, para pencuri ojol mulai bergantayangan. Sejumlah petani mengaku karet mereka dicuri maling. Parahnya, karet yang dicuri bukan yang sudah "dibangkit" (dikumpulkan dari tempurung,red ) para petani, tapi karet yang masih di dalam tempurung atau belum dibangkit oleh petani.

"Rata-rata kita baru kumpulkan hasil karet kita setelah tiga sampai lima hari kita nakik (noreh,red), karena penat kalau kita kutip setiap hari, dan hasilnya juga belum begitu banyak. Maling paham betul kebiasaan seperti itu, makanya sebelum kita kutip karet di tempurung, mereka kutip duluan," ujar Selamat warga Kembung Luar, Kamis (16/2/2017).

Rata-rata kata Selamat, kebun karet milik warga jauh dari rumah, dan tidak ada petani yang menunggu di kebung setiap kali selesai menakik karet. Kondisi seperti itu dimanfaatkan si maling mencuri karet hasil sadapan selama berhari-hari.

"Baru-baru ini karet milik suadara kami, Karno dikebas maling. Puluhan bahkan ratusan Kilogram karet di dalam tempurung yang belum sempat dikutip habis dikebas maling,” ujar Selamat lagi.

Mencuri karet di dalam tempurung memang lebih aman dibanding mencuri karet yang sudah dikumpulkan dalam ember atau kaleng. Karena karet yang dikutip dalam tempurung tidak mungkin dikenali oleh si pemilik karet. "Mencuri karet masih di dalam tempurung seperti menjadi trend. Biasanya pelaku melakukan aksinya sore dan malam hari. Inilah dilema yang kami alami, disaat harga karet mulai membaik si maling pula merajalela," katanya.

Ungkapan senada disampaikan Ruslah (71), petani karet warga Sungai Alam Bengkalis ini mengaku was-was. Satu sisi dirinya sangat bersyukur karena harga karet naik sejak sebulan terakhir, namun di sisi yang lain dirinya kawatir karet hasil sadapan dikebas maling.

"Siapa yang tak kawatir, kebun karet kita jauh dari rumah, kalau maling beraksi sore atau malam hari kita tidak akan tahu. Baru-baru ini karet tetangga kami yang dicuri maling, padahal sudah seminggu hasil sadapan belum dikutip. Nangis tak belagu-lah dibuat maling," ujar Ruslah. (halloriau)

Berita Lainnya

Index