DUMAI (WAHANARIAU) -- Operasi Antik Siak 2017 yang dimulai 9 Februari sampai 3 Maret 2017, Polres Dumai berhasil menangani 16 kasus dan mengalami peningkatan satu kasus dari tahun sebelumnya.
Tahun ini, Polres Dumai juga berhasil mengamankan 3,4 kilogram (kg) sabu-sabu, 533,02 gram ganja kering dan 389 butir pil ekstasi. Untuk jumlah tersangka pada Operasi Antik Siak 2017, ada 21 orang.
Hal itu sebagaimana dikatakan Kapolres Dumai AKBP Donal Happy Ginting dalam konferensi pers di halaman Mapolres Dumai, Senin (6/3/2017). Polres Dumai berhasil menangkap Target Operasi (TO) yang diberikan oleh Polda Riau dalam operasi ini.
"TO pertama berinisial Y alias D yang merupakan pengedar sabu-sabu dengan barang bukti sebesar 3,8 gram. Kedua, berinisial S warga Jalan Tenaga Kecamatan Dumai Kota, dengan barang bukti sebanyak 382 butir pil ekstasi," ujarnya didampingi Kasat Resnarkoba AKP Tumara dan Iptu Jamal.
Dikatakannya, 3,4 kg sabu yang diamankan dari sebuah rumah di Kota Dumai, merupakan hasil pengembangan dari tersangka berinisial HT yang diamankan Polda Sumatera Utara.
"Kita pun sedang mencari warga Dumai berinsial A yang sering melakukan komunikasi dengan HT. Sebelum HT diamankan, A membawa sabu sebanyak 1 kg atas dasar permintaan HT. Karena tahu HT sudah ditangkap, A pun melarikan diri," ungkap AKBP Ginting.
Sabu seberat 3,4 kg yang diamankan tersebut merupakan narkoba yang dibawa dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui Dumai. Untuk warga Dumai berinisial Z dan I, sudah diperiksa di Mapolres Dumai. Keduanya tidak terlibat dalam kasus ini.
"Kita sekarang sedang memburu A, karena dari tersangka A, baru kita tahu sabu ini masuk ke Dumai melalui darat atau laut. A sendiri mendapatkan upah Rp15 juta untuk sekali pengirim," jelas Kapolres Dumai. Saat ini 21 tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Dumai. (goriau)
