Dinkes Pastikan Kolam Renang Kelapapati Bengkalis Bukan Penyebabnya Puluhan Anak Terserang Penyakit

Dinkes Pastikan Kolam Renang Kelapapati Bengkalis Bukan Penyebabnya Puluhan Anak Terserang Penyakit
Kolam renang warga Kelapapati

BENGKALIS - Kejadian sempat menghebohkan warga Bengkalis, pasca mandi-mandi di kolam renang pribadi milik Yudi terletak di Jalan Kelapapati Darat, Kecamatan Bengkalis, Rabu (15/2/17) lalu.

Sekitar 86 warga Bengkalis yang mandi dan tidak mandi mayoritas anak-anak mengalami serangan penyakit batuk, mata merah dan demam. Bahkan, 40 warga lebih harus dirawat inap di RSUD Bengkalis dan separuhnya lebih dirawat jalan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten memastikan, bahwa penyebab puluhan anak-anak tersebut terserang penyakit tidak disebabkan oleh air kolam atau kelebihan (kaporit). Akan tetapi, disebabkan oleh virus yang disebut Adenovirus yang ditularkan dari seorang yang sudah terpapar turut serta mandi dalam satu kolam yang sama.

Kepastian tersebut, setelah Dinkes Bengkalis melakukan uji sampel terhadap air kolam pada 20 Februari dan dikirim ke lLaboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinkes Provinsi Riau di Pekanbaru.

"7 Maret kemarin hasil pemeriksaan labor terkait air kolam sudah disampaikan, hasil pemeriksaan sisa chlor 0,05 mg/liter, masih jauh dari ambang batas yang diperbolehkan sebesar 0,2 mg/liter. Hasil pemeriksaan sampel air ini dapat memastikan bahwa sumber penyakit bukan karena kelebihan sisa chlor," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Bengkalis Moh, Sukri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alwizar, SKM kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/3/2017).

Selain itu, sambung Alwizar, tidak ada satupun penderita yang dirawat menderita iritasi kulit. Lima orang anak tidak turut serta mandi di kolam juga terpapar penyakit dengan gejala yang sama.

"Jadi, secara keilmuan penyakit disebabkan oleh virus yang dinamakan Adenovirus yaitu sekelompok virus yang bertanggungjawab berbagai penyakit pernafasan, infeksi lambung, usus, mata dan kandung kemih serta ruam," paparnya lagi.

Alwizar juga menambahkan, Adenovirus berkembang biak pada hewan vertebrata sebagai inangnya seperti ikan, amfibi, reptil, burung termasuk hewan mamalia. Dan Adenovirus ditularkan melalui kontak langsung, transmisi fecal oral dan melalui air.

"Virus ini tidak membahayakan, kebanyakan infeksi adalah ringan dan tidak memerlukan terapi atau hanya pengobatan simtomatik, mengobati gejala dan komflikasi dari infeksi. Kemudian melihat dari sisa chlor kolam tersebut disarankan dinaikkan menjadi 0,1 sehingga akan mampu membunuh bakteri-bakteri dalam kolam termasuk virus,"imbuhnya.*** (bengkalisone)

Berita Lainnya

Index