Mahasiswa Kampar akan Bakar Diri di Istana Negara

Mahasiswa Kampar akan Bakar Diri di Istana Negara

JAKARTA - Tampaknya aksi yang dilakukan mahasiswa asal Kampar tak main-main lagi. Meski 4 orang telah melakukan aksi jahit mulut sampai ke Jakarta, para mahasiswa juga akan lakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara.

"Kami akan lakukan aksi bakar diri di depan Istana Negara. Supaya presiden Jokowi tahu, bahwa kami para mahasiswa yang mewakili rakyat Kampar sudah dizalimi oleh kepala daerah (Jefri Noer) yang berkuasa sekarang di Kabupaten Kampar," tutur Koordinator Lapangan (Korlap) Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) Anton, Minggu (2/11).

Anton menambahkan, aksi yang dilakukan mereka merupakan puncak dari kekesalannya terhadap hukum yang berlaku di Riau. Karena, dia bersama teman-temannya telah menuntut upaya hukum terhadap Jefri yang diduga melakukan korupsi tetapi tidak ada hasil dari pihak penegak hukum.

"Lihat saja dari dulu sampai sekarang, berbagai kasus Bupati Kampar (Jefry Noer) tidak pernah prosesnya lanjut. Dan kebanyakan yang lain jadi korbannya sedang Bupati Kampar hanya dijadikan saksi biasa selalu," ungkapnya.

Kedatangannya ke Jakarta dan menuju gedung KPK merupakan upaya untuk mendapatkan keadilan karena selama ini Bupati Kampar Jefri Noer telah melakukan dugaan korupsi hingga mencapai Rp 1,4 Triliun.

Di antara dugaan korupsi yang dilakukan Jefri Noer adalah Program Penyuluhan Perikanan, Pertanian, Peternakan dan Swadaya (P4S) dengan nilai mencapai Rp 70 Milyar. Jefri Noer diduga juga melakukan korupsi baju koko yang nilainya mencapai Rp 4 miliar.

"Selain itu, Jefri Noer juga melakukan dugaan biaya jalan-jalan ke Eropa bersama istri dan anaknya yang nilainya mencapai Rp 2 miliar," sebutnya.

Para mahasiswa ini ingin agar seluruh rakyat indonesia tahu apa yang terjadi di Kabupaten Kampar. "Jikapun kami mati dalam aksi bakar diri, biarkan ini menjadi sejarah perjuangan keadilan hukum di negeri ini," ucapnya.

"jikalau sampai hari selasa kami tidak berjumpa dengan presiden RI. Maka saya selaku korlap GERAKAN RAKYAT KAMPAR (GERAK), yang telah melakukan aksi jahit mulut sejak 28 oktober 2014, akan melakukan aksi bakar diri di depan Istana Merdeka. Karena saya lebih memilih mati dari pada hidup di bawah penindasan dan ke zaliman pemimpin kami," pungkasnya.

Sementara itu, di Pekanbaru tepatnya di Simpang SKA Pekanbaru, sejumlah mahasiswa kembali menggelar aksi solidaritas penggalangan dukungan dan dana bantuan perawatan untuk tim GERAK yang di Jakarta. Aksi itu, sebagai lanjutan yang telah digelar kemarin di Kampus Universitas Islam Riau (UIR).

Seperti diberitakan sebelumnya, usai dari Gedung KPK, 4 Orang Mahasiswa asal Kabupaten Kampar yang datang ke Ibukota Jakarta dengan mulut dijahit, berencana akan tidur alias menginap di pepohonan yang tak jauh dari Istana Merdeka, markas Presiden RI Joko Widodo.

"Tadi 4 rekan kita itu, didampingi 6 orang lainnya, termasuk Korlap (Koordinator Lapangan) Anton, ditemui salah seorang Deputi KPK. Dari situ, kita akan menginap di pepohonan dekat Istana Merdeka," kata Rafi.

Dikatakannya, saat di KPK, pihaknya telah membeberkan sejumlah hal yang menyangkut tindak-tanduk Bupati Kampar Jefry Noer yang hingga kini seolah tak tersentuh hukum. Agenda berikutnya, kata Rafi, pihaknya berencana menemui pemimpin nomor satu di Republik ini, Jokowi.

Aksi ini digelar untuk menuntut jalannya penegakan hukum dan keadilan bagi warga Kampar. Kamis (30/10) kemarin, mereka tiba di Jakarta. Selama perjalanan, kondisi 4 orang itu kian melemah akibat tak makan.(wrc)

Berita Lainnya

Index