BMKG: Ada 18 Titik Panas Terdeteksi Di Pulau Sumatera

BMKG: Ada 18 Titik Panas Terdeteksi Di Pulau Sumatera
Ilustrasi

PEKANBARU (WAHANARIAU) -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 18 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, Kamis.

"Sebanyak 18 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di enam provinsi di Sumatera," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan titik-titik panas yang terpantau Satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB Kamis itu terpantau di Sumatera Barat lima titik, Bengkulu empat titik dan Sumatera Selatan, Jambi serta Sumuatera Utara masing-masing satu titik.

Sementara itu di Riau terpantau enam titik panas. Ia merinci keenam titik panas terdeteksi di Indragiri Hilir dua titik, Indragiri Hulu dua titik, Kuantan Singingi dan Pelalawan masing-masing satu titik.

Keberadaan titik panas baik di Sumatera maupun di Riau yang terpantau BMKG Kamis ini merupakan yang terbanyak dalam sepekan terakhir.

Dilansir dari antarariau, dari 18 titik panas yang terpantau, seluruhnya tidak ada yang terpantau sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Melengkapi keterangan Sugarin, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi menjelaskan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berpotensi terjadi di Riau, meski saat ini banjir terjadi di wilayah tersebut.

Hal itu karena intensitas hujan diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah tengah dan selatan Riau.

Keberadaan dua titik panas yang terpantau BMKG di Riau Kamis ini merupakan yang kelima kali dalam sepekan terakhir, atau selama awal Maret 2017.

Pada Januari-Februari 2017, kebakaran sempat melanda sejumlah kabupaten di Riau. Rokan Hilir merupakan wilayah terakhir yang terbakar pada akhir Februari 2017 lalu, dengan total luas kebakaran mencapai 100 hektare. (faktariau)

Berita Lainnya

Index