Kapolda Irjen Zulkarnain Minta Masyarakat Riau Hati-hati Terhadap Isu Hoax

Kapolda Irjen Zulkarnain Minta Masyarakat Riau Hati-hati Terhadap Isu Hoax
Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain

PEKANBARU (WAHANARIAU) -- Maraknya informasi hoax yang beredar belakangan ini di Provinsi Riau membuat kalangan masyarakat resah, salah satunya terkait isu penculikan anak yang organ tubuhnya diambil untuk diperjual belikan.

Meski kepolisian sudah memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoax, namun tetap saja membawa dampak dan pengaruh besar bagi warga di Provinsi Riau. Orangtua khawatir kalau-kalau keluarga mereka jadi sasaran.

Bukan tanpa sebab, informasi hoax ini beredar sangat cepat di akun jejaring sosial. Lebih tragisnya, isu yang tidak benar tersebut juga disertai foto-foto serta tulisan yang memberi kesan 'ngeri' bagi pembacanya. Itu diperburuk karena isu hoax disebar alias dishare.

Terkait ini, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain meminta masyarakat Riau untuk lebih berhati-hati menyikapinya, apalagi bila informasi itu tidak teruji kebenarannya. "Kita sarankan kepada publik untuk berhati-hati menyikapinya," terang dia.

Jenderal bintang dua ini menyarankan pengguna media sosial untuk cerdas dalam 'mengkonsumsi' informasi, apalagi menyangkut kepentingan orang banyak, termasuk soal isu-isu yang dapat membuat resah, sementara kebenarannya belum teruji.

Atas alasan itulah pihaknya membutuhkan kerjasama dengan media untuk memerangi isu hoax. Dia menilai bahwa media punya andil dalam mencerdaskan pembaca sekaligus menyalurkan informasi yang benar.

"Pers itu kontrol sosial. Bagi saya sungguh pun ada isu hoax, ini sebagai informasi untuk memperbaiki ke depan. Media kan bisa mengkonfirmasi kepada pihak terkait apakah ini benar atau tidak," pungkasnya.

Memang beberapa hari belakangan ini Riau mulai disasar isu hoax, termasuk yang sedang panas-panasnya saat sekarang, yakni soal penculikan anak. Yang paling menggegerkan terkait penculikan anak kelas V SD di Pangkalan Kerinci.

Usut punya usut, sang bocah yang masih berusia 10 tahun tersebut bukannya diculik, melainkan diduga cuma akal-akalan lantaran dirinya terlambat pergi ke masjid. Meski demikian, polisi setempat masih terus melakukan penyelidikan. (goriau)

Berita Lainnya

Index