291 KK di Kawasan Banjir Rohul Diusulkan Dapat Program BBR 2017 

291 KK di Kawasan Banjir Rohul Diusulkan Dapat Program BBR 2017 

PASIR PANGARAIAN (WAHANARIAU) -- Sebanyak 291 Kepala Keluarga (KK) berdomisili di daerah rawan banji, diusulkan dapat Bahan Bangunan Rumah (BBR) tahun 2017 dari Kementrian Sosisal (Mensos) RI.

Usulan bantuan BBR tersebut, sudah disampaikan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (DSPPA) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) langsung ke Kementrian Sosial RI, sejak Januari 2017 kini tinggal menunggu keputusan Mensos RI.

Keempat desa rawan banjir yang jadi sasaran program tersebut,  masing-masing untuk warga di Desa Tanjung Alam, Desa Sungai Duo Indah, Desa Serombo Indah dan Desa Rambah kecamatan Rambah Hilir.

Informasi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (DSPPA) Rohul, Ir Marjoko didampingi Kasi Bantuan dan Jaminan Sosial Abdul Haris Nasution, Kamis (30/3/2017) mengaku, program BBR merupakan program Kemensos RI dalam rangka merelokasi warga yang berada di daerah rawan banjir.

“Melalui program BBR terasebut, masyarakat yang ada di daerah rawan banjir diharapkan secara permanen nantinya bisa terbebas dari bencana banjir yang terjadi setiap tahunya di daerah mereka,”  kata Marjoko.

Ungkapnya lagi, bila usulan diterima, maka Kemensos akan melakukan ferivikasi kelayakan penerima. Salahsatu kelayakan yang diminta Kementiran yakni, permukiman baru haruslah berada di lahan satu hamparan. Kemudian, penerima bantuan berlaku umum ke  warga yang berada di wilayah rawan banjir tidak memandang status sosial.

“Kita sudah koordinasi dengan pihak desa, nantinya untuk persoalan lahan  akan di musyawarahkan dengan calon penerima bantuan dengan pemerintah desa, yang jelas untuk lahan bukan jadi tanggung kita,“ ungkapnya.

Setelah dinilai pemenuhi syarat dan disetujui pihak Kemensos, kemudian akan dibentuk kelompok penerima yang di SK-kan Bupati Rohul. Sesuai SK, DSPPA Rohul memproses pembuatan rekening bank kemudian mengusulkanya kembali Ke Kemensos.

“DSSPA Rohul, hanya bersifat sebagai perpanjangan tangan Kemensos dan sosialisasi dan fasilitator. Penyaluran dana akan dilakukan langsung ke rekening Kelompok penerima masing-masing dan tidak ada melalui DSSPA,” ucap Marjoko.

Bila usulan BBR diterima, Marjoko memperkirakan penyaluran program akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, disalurkan bulan Mei, Juni dan Juli. Sementara Tahap Dua, di salurkan pada bulan Agustus, September dan Oktober. Bantuan yang diberikan, berupa bahan bangunan Rumah dengan nilai ditaksir mencapai Rp 20 Juta per KK.

Bahkan Marjoko menjamin, meski nantinya sudah direlokasi, maka para penerima BBR tidak akan kehilangan aset rumah juga tanah, di lingkungan mereka yang lama di daerah rawan banjir. Walaupun demikian, warga yang menerima bantuan BBR, harus tandatangani perjanjian di atas matrai 6000.

“Kemudian, agar tidak kembali ke tempat tinggal mereka yang lama, bila melanggar perjanjian pemerintah berhak mengambil kembali bantuan tersebut dan mengalihkanya kepada masyarakat lainnya,” sebutnya. (halloriau)

Berita Lainnya

Index