PEKANBARU - Melalui gelaran Simposium khusus para Dokter dan Perawat Awal Bros Grup, Sabtu (22/04/17) lalu, Awal Bros rencana hadirkan Klinik Nyeri bulan Mei mendatang. Klinik ini dihadirkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal kepada pasiennya.
dr Nurhidayati Endang Puspita Sari selaku Direktur Awal Bros Pekanbaru menjelaskan kehadiran Klinik Nyeri ini selain untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada pasiennya, juga sebagai sarana untuk mensinergikan para dokter spesialis, dokter umum terhadap keluhan pasien selama ini tentang keluhan Nyeri.
"Kita terus mengupayakan pelayanan yang terbaik bagi pasien kita. Untuk itu, Klinik Nyeri ini kita harapkan dapat menjadi salah satu sarana kita untuk lebih maksimal dalam menangai pasien yang mengeluhkan rasa nyeri yang dirasakannya," tuturnya.
Meski baru rencana akan diresmikan pada Mei mendatang, namun layanan ini sudah dihadirkan. Namun, masih fokus pada dokter spesialis.
Hal ini juga didasari dengan fakta bahwa nyeri memikiki manfaat yang bagus di dunia kesehatan menurut Dwi Pantja Wibowo, SpAn KIC-KMN Specialias Anestesi. Dikatakannya, nyeri dapat dijadikan sebagai pemberi tanda untuk sebuah penyakit yang dapat ditangani secara cepat.
"Bukan hanya itu, nyeri juga dapat membantu dalam penyembuhan penyakit. Misalnya pada kasus patah tulang, nyeri membantu agar pasien tidak terlalu banyak bergerak sehingga proses penyembuhan justru akan lebih cepat," terangnya.
Sebaliknya, nyeri juga dapat menjadi penyakit jika dibiarkan yakni menjadi nyeri kronik. Hal ini bisa dilihat dari hal-hal sepele, seperti nyeri pinggang dan nyeri lutut.
"Nyeri dapat ditentukan oleh berbagai faktor. Mulai dari usia, jenis kelamin, ciri kepribadian, suasana hati, dan lain sebagainya," katanya.
Sementara guna melengkapi tenaga medis dalam Klinik Nyeri ini, Awal Bros persiapkan para dokter dan perawat melalui gelaran Simposium ini. Sekitar 100 lebih peserta yang ikut kegiatan Simposium. Seperti dari dokter dan perawat dari seluruh Awal Bros Grup di Pekanbaru, termasuk dari daerah Duri dan Ujung Batu.*** (riauterkini)
