TEMBILAHAN - Guna memulihkan kondisi perkebunan kelapa rakyat yang mengalami kerusakan, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengatakan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) telah mengalokasikan bantuan berupa alat berat untuk 16 Kecamatan dan sejumlah dana perbaikan tanggul pada masing - masing Desa senilai Rp. 100 juta hingga Rp. 150 juta.
Pemberian bantuan tersebut, dikatakan Bupati Wardan dilatarbelakangi oleh luasnya wilayah perkebunan kelapa masyarakat yang mengalami kerusakan yang mencapai 100 ribu hektare. Kerusakan tersebut, lanjutnya, mayoritas disebabkan oleh intrusi air laut.
"Namun, baru - baru ini, sewaktu saya berkunjung ke Kecamatan Reteh, ada 'musuh baru' kebun kelapa, yaitu kera. Disamping hama kumbang yang juga menjadi masalah serius perkebunan kelapa di Desa Seberang Sanglar," ujar Bupati Wardan dalam pidatonya pada peresmian DMIJ Kecamatan Keritang, Kamis (11/5/2017) siang.
Disamping seluruh persoalan pelik perkebunan kelapa di Inhil, diungkapkan Bupati Wardan, masih terdapat kabar yang menggembirakan, yakni kabar kenaikan harga kelapa. "Dengan meningkatnya Harga kelapa, sudah semestinya diikuti dengan semangat untuk berkebun kelapa yang meningkat pula oleh masyarakat," katanya.
Meski tergolong sukses menstabilkan harga kelapa, diungkapkan Bupati Wardan, kenaikan harga kelapa akan terus diperjuangkan melalui langkah - langkah strategis yang akan diambil, salah satunya adalah pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG).
"Dengan SRG (Sistem Resi Gudang) nantinya, komoditas kelapa akan masuk ke dalam bursa perdagangan. Melalui mekanisme pasar yang berlaku atau tepatnya melalui permintaan yang ada, maka diyakini harga kelapa Inhil akan meningkat. Harga jual kelapa pun akan mengacu pada harga kelapa dunia, yakni sekitar 7 hingga 8 ribu per butirnya," pungkas Bupati Wardan. (Adv/Dex)
