16 Unit Eskavator Akan Disiapkan untuk Selamatkan Kebun Kelapa Masyarakat di Inhil

16 Unit Eskavator Akan Disiapkan untuk Selamatkan Kebun Kelapa Masyarakat di Inhil

Tembilahan - Keseriusan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal penyelamatan kebun kelapa rakyat seperti tidak main-main, hal tersebut bisa dilihat dari besarnya kucuran anggaran dan bantuan yang telah diberikan pemerintah.

Apalagi pada tahun ini kembali pemkab ini mengupayakan pengadaan alat berat sejumlah 16 buah eskavator yang bersumber dari bantuan provinsi, guna untuk penyelamatan kebun kelapa masyarakat.

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Inhil - Riau menjelaskan, Pemkab akan menargetkan pembangunan tanggul sepanjang 400 Kilometer (Km) sebagai salah satu upaya penyelamatan kebun kelapa masyarakat dan dapat dibangun pada tahun 2017.

"400 Km ini kita upayakan pembangunannya di sejumlah kecamatan dengan memanfaatkan eskavator yang telah diberikan," kata Ketua Komisi II DPRD Inhil, Junaidi yang juga merupakan politisi Golkar tersebut, Senin (20/2/2017).

Saat ini, lanjutnya, yang perlu digiring adalah memfungsikan secara maksimal seluruh eskavator yang telah didistribusikan di sejumlah Kecamatan dengan melakukan pola swakelola.

"Pola kontraktual yang ada saat ini akan coba kita geser ke pola swakelola. Pertama dasarnya mungkin dengan memaksimalkan fungsional seluruh eskavator yang sudah dibagi, kedua membiayai eskavator yang telah dibagi. Ketiga terjadi efesiensi pembiayaan," terangnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi II Edi Gunawan juga turut mengapresiasi langkah pemerintah dalam penyelamatan kebun kelapa rakyat, dimana diyakini Inhil akan mampu mempertahankan warisan leluhur yakni kebun kelapa rakyat, yang hari ini memang banyak mengalami kerusakan yang di akibatkan intrusi air laut.

"Dengan adanya bantuan eskavator tersebut, kita harapkan masyarakat mampu memanfaatkannya dengan maksimal sehingga nantinya mampu benar-benar mengatasi permasalahan di perkebunan, kita sangat yakini jika proses pemanfaatannya berjalan baik sesuai regulasi, maka target dengan mudah akan dicapai," ungkap Edi Gunawan yang akrab di sapa Asun.

Lebih lanjut ia mengatakan, pembiayaan operasional eskavator terdapat dua macam yakni, melalui partisipasi masyarakat itu sendiri, kedua dibiayai oleh pemerintah daerah.

"Dalam hal ini pembiayaan kita coba melalui Pemerintah Daerah. Karena menurut saya, kemungkinan besar masyarakat banyak yang tidak mampu," tanggapnya.

Untuk itulah hal ini diupayakan, karena juga berharap alat ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Jika pemanfaatannya sudah maksimal, maka upaya pemerintah dalam menyelamatkan kebun kelapa rakyat pun menjadi tepat sasaran dan percepatan pembuatan tanggul juga lebih efesien.

Sehingga Julukan Negeri Hamparan kelapa terluas di dunia tidak hanya sebatas jargon saja, melainkan ada wujud konkrit dari langkah dan upaya penyelamatan kebun kelapa rakyat itu sendiri. (Adv/Dex)

#Pemkab Inhil

Index

Berita Lainnya

Index