DUMAI - Manager PLN Area Dumai Riau Suharno menyebutkan jika ada biro instalasi listrik nakal memungut biaya diluar aturan akan ditindak tegas karena merugikan calon pelanggan.
"Biro nakal akan kita tindak, dan jika ada laporan masyarakat pasti diproses karena sangat merugikan calon pelanggan," kata Suharno saat menerima aspirasi puluhan masyarakat atas nama Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia dari Kelurahan Bukit Kerikil Kabupaten Bengkalis, Kamis kemarin.
Kedatangan puluhan warga Kecamatan Bukit Batu ini ke Kantor PLN Area Dumai di Jalan Jenderal Sudirman untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan pungutan liar dan penipuan proyek pasang baru listrik PLN bagi 600 kepala keluarga di daerahnya.
Masyarakat Petani menggelar unjuk rasa ini juga menduga ada keterlibatan panitia ilegal bentukan aparatur Desa Bukit Kerikil dan dan oknum di DPRD Kabupaten Bengkalis, dan aspirasi diterima PLN Area Dumai dengan mengajak pertemuan.
Koordinator Petani Sahat Hutabarat mengatakan, diduga oknum aparat desa bekerjasama dengan biro instalasi listik dan meminta bayaran tinggi untuk pemasangan listrik di Desa Bukit Batu, dan listrik dinyalakan tanpa gambar instalasi listrik dan sertifikat laik operasi.
"Warga juga dimintai uang untuk pembersihan lahan lokasi pemasangan jaringan listrik, dan kami kesini ingin bertanya kepada pln karena tidak tahu adanya pungutan ini dan minta oknum bermain ditindak," kata Sahat.
Disebutkan lagi, diduga panitia telah melakukan penipuan karena saat dilakukan proyek penerangan ini banyak pungutan kepada masyarakat dimulai dari Rp1,9 juta hingga Rp3,5 juta tiap kepala keluarga.
Selain itu, dikatakan juga bahwa masyarakat setempat juga diancam oleh panitia desa, terutama calon pelanggan belum melunasi pembayaran dengan ancaman akan diputus aliran listrik secara sepihak.
Unjuk rasa dengan orasi membentangkan spanduk berisikan tuntutan selama satu jam yang mendapat pengawalan polisi ini berjalan damai hingga akhirnya diterima Manager PLN Area Dumai untuk berdialog. (Ra)
