Capek Lari Kesana Kemari, Tahanan Sialang Bungkuk Menyerahkan Diri

Capek Lari Kesana Kemari, Tahanan Sialang Bungkuk Menyerahkan Diri

PEKANBARU (WR) - Dua bulan lebih dalam pelarian usai kabur dari Rutan Klas IIB Pekanbaru, Herman Susilo akhirnya lelah sendiri. Tahanan kasus daun ganja 1 kilogram itu menyerahkan diri dan meminta keluarga menghubungi kepolisian supaya dijemput.

"Setelah dijemput personil Direktorat Sabhara Polda Riau, dia kemudian diserahkan ke Polresta Pekanbaru," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edy Sumardy Priadinata SIK, seperti dilansir Faktariau, Selasa (18/7/2017).

‎Edy menjelaskan, pria 36 tahun itu ditangkap Polsek Limapuluh bersama rekannya Jhoni Friandi dan Arifin pada awal Mei 2017. Baru 2 hari berada di Rutan sambil menunggu penyidikan di kepolisian, dia ikut kabur setelah kerusuhan terjadi.

Dia kabur bersama ratusan tahanan lainnya ke arah Jalan Harapan Raya setelah melintasi perkebunan sawit. Setelah itu dia menumpang pada sebuah mobil dan menuju ke rumah temannya di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya.

"Setibanya di rumah temannya itu, dia meminta uang ongkos kabur," terang Edy.

Dikasih uang Rp 150 ribu, dia menuju ke rumah tahanan lainnya di Kubang Raya untuk meminta sejumlah uang lagi. Diapun berangkat ke Pasir Pangaraian, Rokan Hulu dengan maksud melarikan diri di sana.

Selama berada di wilayah tersebut, Herman tinggal di rumah temannya di Jalan Prambanan selama 4 hari. Usai itu, dia berpindah dari satu atap ke atap rumah lainnya supaya tidak terendus kepolisian.

"Setelah sebulan lebih hidup berpindah pindah, akhirnya Herman memutuskan untuk pulang ke Pekanbaru dan menginap di rumah temannya di daerah Panam," sebut Edy.

Tepat pada Senin 17 Juli 2017 pukul 19.30 WIB, Herman menghubungi keluarganya dan mengaku sudah kelelahan kabur. Diapun meminta keluarga menghubungi kepolisian supaya menjemput dan mengembalikannya ke Rutan Pekanbaru.

Kepada wartawan, Herman mengaku menyesal kabur dari Rutan. Dia menyatakan tindakannya pada 5 Mei 2017 sangat sia-sia karena hidup dibayangi perasaan ketakutan akan ditangkap.

"Saya menyesal atas apa yang saya lakukan (kabur dari Rutan) sebab selama kabur dari Rutan, hidup saya tidak tenang dan langkah saya terbatas " ucap Herman singkat.

Berita Lainnya

Index