Wako Pekanbaru dan Sekda Keracunan, Kedai Kopi Kimteng Diperiksa Polisi

Wako Pekanbaru dan Sekda Keracunan, Kedai Kopi Kimteng Diperiksa Polisi

PEKANBARU (WR) - Tim gabungan yang terdiri dari penyidik Polresta Pekanbaru, petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Satpol Pamong Praja (PP) Pekanbaru kemarin mendatangi Kedai Kopi Kimteng Jalan Senapelan.

Pemeriksaan lapangan tersebut terkait dengan laporan adanya warga yang keracunan setelah menyantap roti bakar dari kedai kopi terkenal tersebut.

Sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari aparat mengenai jati diri waga yang kerancunan dan memaksa tim gabungan turun tangan, namun berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa yang diduga keracunan setelah menyantap roti bakar dari Kedai Kopi Kimteng adalah Walikota Pekanbaru Firdaus dan Sekda Kota M Nur.

Berdasarkan laporan kepada Kasat Reskrim Pekanbaru yang beredar di media sosial, disebutkan, bahwa keracunan makanan yang dialami Walikota Firdaus dan Sekko M Nur bermula saat mereka order makanan melalui Catering Barokah yang berlokasi di Jalan Padang Bolak Labuh Baru, pada Rabu (5/7/2017).

Sekitar pukul 11.00 WIB atau sekitar tiga jam setelah menyantap lontong, soto, roti bakar dan minuman, Walikota Firdaus dan Sekko M Nur mengalami mual dan muntah. Selain kedua pejabat, juga ada tiga orang lain yang mengalami gejala serupa. Termasuk dua anak-anak.

Peristiwa serupa terulang pada Sabtu (8/7/2017) dengan order serupa melalui Catering Barokah. Walikota Firdaus kembali mengalami gejala keracunan. Mual dan muntah-muntah.

Gejalan keracunan yang dialami Walikota Firdaus dibenarkan Hendro, pengelola Catering Barokah saat dihubungi, Selasa (25/7/2017).

“Kami hanya menyediakan lontong dan soto. Kemudian diminta memesankan roti bakar dan kopi ke Kimteng. Terus, kami mendapat laporan kalau Pak Walikota mual-mual dan muntah setelah makan,” tutur Hendro.

Hanya saja Hendro menolak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan keracunan yang sedang diperiksa aparat kepolisian.

Sampai saat ini belum diketahui hasil pemeriksaan awal tim gabungan. Kesimpulan akan disampaikan setelah mengetahui hasil uji laboratorium dari BBPOM. (Riauterkini)

Berita Lainnya

Index