PEKANBARU (Wahanariau) - Bentuk kekecewaan rakyat Indonesia pasca insiden masalah terbaliknya bendera merah putih yang ada dibuku panduan Sea Games 17, Kuala Lumpur berbuntut panjang hingga aksi demo mencuat sampai ke Kantor Konsulat Malaysia Kepulauan Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Selasa (22/8/2017).
Aksi yang dilakukan beberapa masyarakat yang tergabung dalam aliansi Pemuda Pancasila (PP) Kota Pekanbaru, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menuntut kepada Perdana Mentri Malaysia agar meminta maaf kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi Dodo.
Selanjutnya juga meminta maaf kembali kepada rakyat Riau dengan terbuka atau transparan dari Konsulat Malaysia Kepulaian Riau (Kepri) yang ada disini (Riau).
Selain itu juga para demonstrasi meminta agar adanya tindakan proses melalui hukuman kepada Panitia Sea Games di Kuala Lumpur dengan melakukan kejahatan diplomatik kepada Indonesia.
"Terakhir bahwa ini adalah tuntutan lokal dimana Malaysia memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap perusahaan perkebunan masyarakat Riau, sampai saat ini belum merasakan kesejahteraan dari perusahaan," kata Ketua MPPH Pemuda Pancasila, Patar Sitanggang, Selasa (22/8/2017) siang.
Tampak dengan percaya dirinya, Konsulat Malaysia perwakilan pemerintah Malaysia, Hardi Hamdin mengatakan permintaan maaf yang sebesar besarnya kepada rakyat Indonesia.
"Tadi saya sudah melakukan diskusi dengan beberapa perwakilan alinasi rakyat Riau. Saya selaku perwakilan pemerintahan Malaysia meminta maaf kepada rakyat Indonesia khususnya yang ada di Provinsi Riau ini atas insiden yang tidak disengaja," kata Hardi.
Ia juga berharap kepada pemerintahan Indonesia dan pemerintahan Malaysia agar tetap terjalin hubungan yang baik dan erat sepanjang masa.
"Semoga dengan berakhirnya insiden ini, kedepannya kita bersama berharap tidak ada lagi masalah yang muncul. Namun kedepannya hubungan kita tetap berjalan dengan lancar dan baik untuk membangun suatu hubungan negara," pungkas Hardi. (Halloriau)
