Bosan Makan Daging Manusia, Pria Kanibal Serahkan Diri ke Polisi

Bosan Makan Daging Manusia, Pria Kanibal Serahkan Diri ke Polisi
Rumah yang digunakan oleh seorang kanibal untuk memperkosa, membunuh dan memakan seorang wanita.

CAPE TOWN (Wahanariau) -- Seorang pria Afrika Selatan yang diduga membunuh sebelum memakan mayat korban ditangkap setelah dia menyerahkan diri ke polisi dengan membawa sisa daging manusia sebagai bukti.

Pria yang juga seorang dukun itu datang ke kantor polisi di kota Estcourt pada Jumat pekan lalu dan berkata, "Saya bosan makan daging manusia."

Polisi tidak percaya pada pengakuan pria tersebut sehingga tersangka menunjukkan beberapa anggota tubuh korbannya sebagai bukti. Tersangka kemudian membawa polisi ke sebuah rumah di mana beberapa mayat dan anggota tubuh lain ditemukan.

Setelah menyerahkan diri, dia memberikan bagian dari kaki manusia dan sebuah tangan sebagai bukti. Buktinya mengarah ke sebuah rumah di KwaZulu-Natal dimana lebih banyak bagian tubuh ditemukan.

"Tersangka diduga membunuh seorang wanita dan kemudian memotong tubuhnya," kata juru bicara polisi Kapten Charmaine Struwig, seperti dikutip oleh Estcourt News.

Setelah itu, polisi menahan tiga orang lagi karena dicurigai memperkosa, membunuh, memotong dan memakan mayat korban.

Semua tersangka ditangkap sebelum dikenai hukuman di pengadilan hakim di kota tersebut dan dilarang mendapat jaminan.

Seorang perwira kota, Mthembeni Majola, mengatakan bahwa banyak korban adalah anggota dari kelompok tersebut.

"Polisi yang menyelidiki kasus tersebut menemukan delapan telinga di pot di rumah tersangka," kata dia, seperti dilansir Mirror, Selasa 22 Agustus 2017.

Seorang juru bicara polisi, Charmaine Struwig, mengatakan tiga tersangka didakwa melakukan pembunuhan dan satu lagi melakukan tuduhan mengawetkan organ tubuh manusia.

Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui apakah pria tersebut adalah bagian dari sindikat kejahatan yang lebih besar, dan polisi telah memanggil orang-orang di wilayah yang memiliki sanak keluarga yang hilang untuk dimintai keterangan.

Kasus ini telah menimbulkan kecurigaan terhadap muti, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bentuk pengobatan tradisional dan praktik budaya di Afrika Selatan dan bagian lain benua ini.

Pembunuhan muti yang disebut telah terjadi di berbagai negara, di mana orang dibunuh dan bagian tubuh mereka digunakan dalam obat-obatan yang diakui oleh para dukun.

Orang dengan albinisme atau albino sangat berisiko menghadapi pembunuhan muti karena kepercayaan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa bagian tubuh mereka memberi kekuatan dan kesehatan bagi mereka yang mengkonsumsinya.

Sebelumnya pada Agustus lalu, seorang pria ditangkap di Durban-kota yang terletak sekitar 100 mil timur Estcourt-saat polisi Afrika Selatan menemukannya dengan kepala manusia di tas ranselnya. Pria itu dicurigai mencoba menjual kepala itu ke dukun tradisional. (tempo)

Berita Lainnya

Index