Menlu Berharap Bantuan Untuk Pengungsi Rohingya Keluar Dengan Satu Nama Indonesia

Menlu Berharap Bantuan Untuk Pengungsi Rohingya Keluar Dengan Satu Nama Indonesia
Menlu menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan dari Pemerintah RI, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017) pagi. (Foto: Humas/Jay)

JAKARTA - Selain pemerintah yang sudah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui 4 (empat) pesawat Hercules, yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017) pagi. Menteri Luar Negeri (Menlu) mengakui informasi banyak sekali keinginan banyak pihak yang ingin juga memberikan sumbangan kontribusinya bagi para pengungsi Rohingya, yang menjadi korban konflik di Rakhine State, Myanmar.

Pemerintah, lanjut Menlu, siap menampung dan menyalurkan bantuan kemanusiaan yang juga dikumpulkan oleh berbagai pihak. Karena itu, Menlu berharap ada sinergi antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pemerintah daerah dan lain-lain dalam penyaluran bantuan kemanusiaan itu.

“Artinya, kita keluar dengan satu nama Indonesia,” kata Menlu kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi melepas keberangkatan 4 (empat) pesawat Hercules yang membawa bantuan kemanusiaan dari Pemerintah RI, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017) pagi.

Mengenai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Myanmar, Menlu Retno Marsudi mengemukakan, pemerintah saat ini sedang menunggu list barang-barang yang paling diperlukan. Ia menyebutkan, sudah melakukan komunikasi dua kali dengan pemerintahan Myanmar mengenai masalah list yang diperlukan. Begitu kita list diterima maka pemerintah akan segera mengirimkan bantuan.

“Kita bisa perkirakan barang-barang yang paling diperlukan, dan sambil jalan sekali lagi kita persiapkan juga yang untuk Myanmar,” sambung Retno.

Berita Lainnya

Index