JAKARTA - Mayjen TNI (purn) Kivlan Zein sudah geram dengan kegiatan yang ada di kantor LBH, Cikini, Jakarta, Minggu (17/9) malam. Karena kegiatan itu dianggap berbau komunis dan bertujuan hendak menghidupkan lagi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Seperti dimuat JawaPos.com, Kivlan mengaku mendapat laporan bahwa di kantor LBH ada yang keluar menggunakan atribut komunis bahkan mendendangkan lagu Genjer-Genjer yang dipopulerkan Lilis Suryani yang dianggapnya sebagai salah satu ikon PKI.
"Saya dengar ada yang keluar pakai lambang palu arit dari kantor LBH. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan Genjer-Genjer. Itu lagu perangnya PKI ketika menyerang. Itu yang saya dengar," kata dia di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Dia membantah bila aktivitas di kantor LBH itu adalah seminar. “Ternyata tidak seminar, tapi pentas seni dan menyatakan PKI tidak salah, yang salah orde baru, yang salah pemerintah Soeharto, yang salah tentara, mereka benar dan menyatakan PKI tak salah dan harus dihidupkan lagi," tutur dia.
Kivlan mengaku, dia terus memantau dan mendapatkan laporan tentang kegiatan tersebut. Meski tak mau disebut menjadi aktor, dia tak membantah sempat hadir dalam rapat untuk melakukan aksi tersebut di Menteng Nomor 58, Jakarta Pusat, Jumat 15 September 2017.
Dia hadir untuk memenuhi undangan dari Rahmat Imran. Dan di lokasi, dia hanya memberi nasihat agar jangan berbuat rusuh dan melanggar hukum.
"Imran yang undang saya. Enggak ada koordinasi, saya nasihatkan jangan buat kerusuhan dan jangan melanggar hukum. Jangan masuk di halaman karena ada delik hukum. Boleh dipagar, tepi jalan. Jangan merusak, jangan lempar kaca," tambahnya.
