Pembukaan Festival Menongkah Heritage Tahun 2017, Bupati Wardan Nyatakan Ajang Menongkah Sebagai Sebuah Keunikan

Pembukaan Festival Menongkah Heritage Tahun 2017, Bupati Wardan Nyatakan Ajang Menongkah Sebagai Sebuah Keunikan

 

Tanah Merah - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan menyatakan ajang menongkah sebagai sebuah keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah Kabupaten maupun Kota lainnya di Provinsi Riau pada momen pembukaan festival Menongkah Heritage tahun 2017 di Pantai Bidari, Desa Tanjung Pasir, Tanah Merah, Sabtu (12/8/2017).

"Sangat unik sekali dan luar bisa dalam penyelenggaraan. Festival ini hanya ada di Inhil, Pantai Bidari, Tanjung Pasir," ungkap Bupati dihadapan masyarakat dan para peserta ajang menongkah heritage tahun 2017.

Disamping itu, Bupati Wardan juga mengungkapkan apresiasi atas kehadiran masyarakat untuk menyaksikan ajang tahunan tersebut serta juga terhadap para peserta menongkah heritage tahun 2017 yang berpartisipasi dengan penuh semangat meski berada dibawah paparan mentari pagi yang terik kala itu.

Kendati merupakan sebuah ajang yang unik, pada festival menongkah heritage tahun ini, Bupati Wardan merasa sedikit kecewa lantaran jumlah pengunjung yang hadir dalam festival relatif sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2016 silam.

"Kalau dilihat, pada tahun (2016, red) lalu, jumlah pengunjung lebih ramai daripada sekarang. Antusiasme masyarakat juga tinggi. Pada penyelenggaraan festival tahun ini, antusiasme masyarakat tampak  menurun sangat signifikan," ujar Bupati Wardan yang sedikit kecewa.

Menyiasati penurunan antusiasme warga tersebut, Bupati Wardan berencana, pada penyelenggaraan festival menongkah heritage tahun 2018 mendatang, pihaknya akan berupaya menghadirkan Gubernur Riau bahkan Menteri Kepariwisataan Republik Indonesia untuk menyaksikan ajang yang menjadi ikon wisata Kabupaten Inhil setelah penetapan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau beberapa waktu lalu.

"Untuk itu, saya minta hal - hal yang menjadi rangkaian kegiatan dalam festival menongkah heritage, seperti tari menongkah dan lainnya dapat dikemas rapi agar banyak orang yang tahu apa itu menongkah kerang. Tarian menongkah juga merupakan suatu budaya dan tradisi yang harus dilestarikan," pungkas Bupati Wardan disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, disinggung perihal pengunjung yang mengalami penurunan oleh Bupati Wardan, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Inhil, Junaidi mengaku, hal ini terjadi karena waktu penyelenggaran yang tidak bertepatan dengan hari libur.

"Dulu kita gelar pada hari libur, makanya ramai. Kalau tahun ini digelar pada hari Sabtu, anak-anak pada sekolah. Mudah-mudahan ditahun 2018 nanti, kita akan kemas secantik mungkin agar festival ini sukses ditahun berikutnya," terang Junaidi.

Namun begitu, Junaidi mengklaim, penyelenggaraan festival menongkah heritage tahun 2017 ini dikemas dengan konsep yang berbeda dari tahun - tahun sebelumnya. Tidak hanya menyuguhkan pacu menongkah kerang, Festival menongkah heritage tahun 2017 ini juga diisi dengan berbagai macam perlombaan lain, salah satunya ialah lomba perapah atau berjalan diatas lumpur.

"Menurut saya, acara ini lebih sukses, dari pada tahun lalu. Dibuktikan mulai  dari kondisi air lebih mendukung, dan menongkah massal yang baru saja kita saksikan bersama-sama," ujar Junaidi.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh, penetapan Pantai Bidari sebagai lokasi penyelenggaraan festival didasarkan atas pertimbangan pertumbuhan populasi kerang yang cukup tinggi. Selain itu, ditilik dari aspek sosial ekonomi, mayoritas masyarakat Desa Tanjung Pasir juga berprofesi sebagai nelayan karena lokasi Desa Tanjung Pasir yang terletak di kawasan pesisir. (Dex)

Berita Lainnya

Index