Hingga Agustus 2017, Kredit Produktif Meningkat Sebesar Rp6,75 Triliun

Hingga Agustus 2017, Kredit Produktif Meningkat Sebesar Rp6,75 Triliun

PEKANBARU - Bank Indonesia menyatakan angka penyaluran kredit yang bersifat produktif di Provinsi Riau hingga Agustus 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp6,75 triliun, meski secara keseluruhan realisasi kredit perbankan sedikit melemah.

"Penurunan terbesar pada kredit konsumsi, namun kredit yang produktif bertambah. Artinya investasi produktif untuk modal kerja dan investasi justru meningkat," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Irwan Mulawarman, pada "Diseminasi Informasi Perkreditan Nasional dan Pengawasannya", di Kota Pekanbaru, Senin (16/10/2017).

Ia berharap peningkatan kredit produktif bisa memberikan dampak besar untuk kemajuan perekonomian Riau. Secara keseluruhan, penyaluran kredit perbankan berdasarkan lokasi proyek di Riau hingga bulan Agustus 2017 mencapai Rp81,62 triliun, dengan jumlah rekening 589.502.

Angka itu menurun Rp4,21 triliun atau 5,16 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat Rp85,84 triliun dengan jumlah 563.587 rekening.

Meski begitu, BI menilai penurunan itu tidak menunjukan hal negatif karena penurunan kredit terjadi pada sektor bukan lapangan usaha (konsumsi) dan lainnya, sebesar Rp10,97 triliun.

Sementara itu, kredit untuk sektor lapangan usaha meningkat Rp6,75 triliun antara lain pada sektor ekonomi industri pengolahan dan sektor jasa. Komposisi pembiayaan terbesar disalurkan pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 24 persen, diikuti oleh sektor jasa 19 persen.

Kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran 17 persen, sektor industri pengolahan 11 persen, dan kredit kepemilikan rumah (KPR) naik sembilan persen. "Bisa dikatakan daya beli masyarakat Riau meningkat," ujarnya.

Ia menambahkan, inflasi Riau pada September 2017 sebesar 0,24 persen dan sama dengan periode bulan Agustus. Secara tahunan, inflasi Riau pada September 2017 mencapai 5,08 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 5,68 persen. [Antara]

#Bank Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index