Kolaborasi Strategi Pembelajaran Dalam Mengatasi Siswa Ribut di Kelas Saat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi di SMA Negeri 14 Pekanbaru

Kolaborasi Strategi Pembelajaran Dalam Mengatasi Siswa Ribut di Kelas Saat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi di SMA Negeri 14 Pekanbaru
Marthalyna, SE Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 14 Pkanbaru.

Oleh : Marthalyna, SE Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 14 Pkanbaru.​

Di zaman kekinian, bagi seorang guru yang melakukan proses pembelajaran tentu telah menemukan banyak masalah-masalah baru, terutama bagaimana sikap siswa didalam kelas ketika mengikuti proses belajar tersebut.

Tidak bisa dipungkiri tantangan guru ketika proses belajar mengajar dilaksaka pada zaman kini, dihadapkan pada degradasi moralitas siswa yang kurang menghargai gurunya ketika sedang berlangsungnya proses belajar mengajar.

Barangkali kontaminasi pergaulan di Indonesia yang kini mulai sudah terkikis dan jauh dari kata Akhlak yang Mulia. Untuk meminimalisir hal tersebut guru haruslah bisa ber inovasi menciptakan strategi-strategi pembelajaran yang efektif pada  setiap pertemuannya.

Setiap guru memang harus dituntut untuk bekerja lebih progresif merubah moralitas siswa, dan mentransfer sebuah pemahaman. Hal yang paling sering dijumpai ketika guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar ialah, siswa meribut didalm kelas.Tentu tantangan ini tidak bisa dinisbikan dengan serta merta.

Secara psikologis peserta didik di tingkat SMA memang sedang dalam masa transisi mencari jati dirinya. Tentu kita sebagai guru harus banyak mengerti dengan psikologis siswa. Tetapi dengan membiarkan siswa meribut didalam kelas dengan tidak karuan juga sangat tidak baik, justru akan mengurangi kondusifitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Saya selaku guru yang mengampu mata pelajara Pendidikan Ekonomi di SMA Negeri 14 Pekanbaru tentu selama ini jua bersua dengan masalah-masalah seperi ini. Sejenak saya berpikir saya harus bisa mengatasi masalah ini.

Secara umum, untuk menemukan solutif terkait permasalahan ini perlu rasanya kita mengenali tabiat siswa tersebut satu persatu. Ibarat sebuah makanan yang begitu banyak rasanya, demikian juga proses kegiatan belajar mengajar harus merumuskan varian-varian baru demi menghasilkan strategi pembelajaran yang efektif sesuai tempat sekolah mengajar. Penyampaian materi pun harus disusun begitu ramping sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

Saya yakin dan percaya setiap sekolah tentuna pasti mempunyai solutif yang berbeda untuk mengatasi permasalahan ini, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Ekonomi.

Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, seorang guru haruslah menampilkan keteladannya sebaik mungkin. Seperti yang telah dijelaskan dalam kitab Umat Islam yaitu Al-Quran yang ternukil dalam Q.S Al-Ahzab ayat 21 yang artinya: Sesusungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.

Kolaborasi strategi pembelajaran yang dibuat tidak boleh lepas dari jalur keteladanan. Ia harus tetap dibungkus dalam konteks keteladanan. Suhu-suhu keharmonisan stimulus dalam proses kegiatan belajar mengajar harus dibangun.

Di tempat saya mengajar tepatnya di SMA Negeri 14 Pekanbaru, jikalau terjadi benturan strategi dan metode pembelajaran ketika proses belajar mengajar berlangsung maka saya dengan dengan sigap dan segera mengkolaborasikan strategi pembelajaran yang satu dengan yang lainnya.

Dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Ekonomi, tentu konten-konten materinya menyangkut kegiatan sehari-hari. Karena tidak dapat dipungkiri kegiatan manusia pada setiap harinya pasti memiliki nilai ekonomisnya.

Tentu untuk merumuskan serta mengkolaborasikan strategi dan metode yang tepat agar siswa tidak ribut dalam kelas sangat sederhana. Kaidah untuk merumuskan kerangka berpikir stratetegi pembelajaran ini srderhana saja, sibukan mereka dengan kebaikan, konteks kebaikan dalam proses belajar mengajar ini disempitkan defenitifnya yaitu penugasan.

Ketika mereka sudah sibuk dengan tugas mereka maka dari itu situasional keadaan ruang kelas akan lebih kondusif. Tapi tidak cukup disitu saja guna merekonstruksi pemahaman serta pemikiran yang humanis, diskusi tanya jawab dengan konsep pendekatan emosional juga dilakukan. Fungsionalnya adalah untuk membangun sebuah kolektifitas pengetahuan Bersama, terkait materi apa yang disampaikan.

Jadi kesimpulanya ada tiga strategi serta metode pembelajaran saya kolaborasikan disini yaitu, Resitai, Diskusi, Pendekatan Emosional. Ketika Diskusi dibarengi dengan Resitasi dengan dibungkus pendekatan emosional maka saya yakin dan percaya suasana lokal yang awalnya meribut atau kurang kondisif dengan mengkolaborasikan ketiga ini In Shaa Allah akan mampu meminimalisirkan masalah tersebut.

#Editorial

Index

Berita Lainnya

Index