Isu BPJS Guru Bantu Riau Juga Diduga Sarat Muatan Politik

Isu BPJS Guru Bantu Riau Juga Diduga Sarat Muatan Politik

PEKANBARU - Belum selesai isu mutasi Kepala Sekolah (Kepsek) yang disebut sarat kepentingan politik. Baru-baru ini kembali tak ada sebab akibat tiba-tiba Dinas Pendidikan Provinsi Riau, menyebar kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada ribuan guru bantu Provinsi Riau yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di Riau. Namun hal tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan sama sekali kepada pemegang kartu.

Informasi yang berhasil diperoleh awak media dari sejumlah guru bantu dibeberapa kabupaten/kota di Riau ada hal yang tidak lazim terjadi dalam penyerahan dan penyebaran kartu BPJS ketenaga kerjaan kepada masing-masing guru bantu.

"Kami tidak ada diinformasikan, cuma beberapa waktu lalu dimintain data dan baru-baru ini tiba-tiba diinformasikan disuruh jemput BPJS ketenagakerjaan ke organisasi guru bantu," ujar salah seorang guru bantu yang tidak ingin namanya disebutkan, Senin (12/02/2018) lalu.

Tidak sampai disitu permasalahan dan keanehan yang terjadi, para guru disejumlah kabuten diminta untuk membayar mulai Rp30.000 sampai Rp50.000 untuk mengambil kartu BPJS mereka kepada pengurus organisasi yang ditunjuk untuk menyebarkan.

"Kalau mau jemput bayar, teman saya ada yang bayar Rp30 sampai Rp50 ribu. Bagi yang tidak ada duit seperti saya tidak bisa jemput tunggu ada duit dulu baru bisa diambil," katanya.

Padahal seharusnya, Kartu BPJS yang dikabarkan disalurkan dari Disdik Provinsi Riau semestinya menyelurkan melalui Disdik di kabupaten/kota yang ada di Riau. Namun entah mengapa alasannya Disdik Riau justru memilih organisasi guru bantu untuk menyerahkan kepada pemegang kartu.

Sementara, menurut sumber yang dapat dipertanggung jawabkan organisasi guru bantu Riau yang ditunjuk justru berada dibawah pembinaan Disdik Riau sendiri, sehingga sejumlah guru menilai ada muatan politis di dalamnya.

"Kami herannya baru tahun ini ada kartu BPJS, tahun-tahun sebelumnya tak ada sama sekali, jangankan BPJS. Gaji saja, susah kami mendapatkan," ujar sumber lain yang juga enggan disebutkan namanya.

Sementara hingga berita ini dimuat, Kadisdik Riau, Rudiyanto yang dikonfirmasi melalui sambungan selulernya belum memberikan jawaban. Termasuk pesan yang kirimkan melalui smart phone belum ditanggapi.

Untuk diketahui, jumlah guru bantu di Riau kurang lebih 5000 orang yang terbagi di seluruh kabupaten/kota di Riau.***

Sumber : globalriau

Berita Lainnya

Index