Kedapatan Bawa Sajam

Orang Gila ini Ngaku Mirip Charlie Van Houten

Orang Gila ini Ngaku Mirip Charlie Van Houten
Pria yang mengaku mirip Charlie Van Houten (kanan)/Foto: Charolin Pebrianti

PONOROGO - Polisi Ponorogo mengamankan orang gila yang kedapatan membawa 3 senjata tajam. Pria yang mengaku mirip Charlie Van Houten itu diamankan di pintu masuk Terminal Seloaji.

"Orang tersebut diduga mengalami kelainan jiwa kemudian diamankan," kata Kepala Dinas Sosial, Sumani kepada detikcom saat ditemui di kantornya, Kamis (22/2/2018).

Charlie Van Houten yang mempunyai nama asli Muhammad Al Alam diketahui berasal dari Kediri. Saat itu dia membawa dua bilah pisau. Satu pisau dapur dan pisau sangkur serta satu buah gunting.

Saat diamankan, lanjutnya, Muhammad Al Alam sempat menuturkan jika dirinya mirip dengan Charlie Van Houten atau yang lebih dikenal Charlie ST 12, meski saat digeledah ia tidak membawa tanda pengenal. "Saat sadar ditanya ia ngaku namanya Muhammad Al Alam," jelasnya.

Pria tersebut diketahui berasal dari Desa Parerejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. "Saat ini, pria tersebut masih di rumah singgah Dinsos guna pendataan," ujarnya.

Saat berada di rumah singgah pun, pria ini meminta uang ke salah satu petugas Dinsos. "Katanya minta sangu buat ke Jakarta," paparnya.

Sumani menambahkan saat ini ada 10 orang yang berada di rumah singgah guna pendataan. "Ada yang kelainan jiwa, ada yang pengemis, gelandangan," imbuhnya.

Bahkan ada satu orang perempuan yang menderita keterbelakangan mental tengah hamil 8 bulan ikut diamankan. "Kami saat melakukan penyisiran melakukan pengamanan, kami bawa kesini untuk selanjutnya diambil keluarga masing-masing," tandasnya.

Ia menerangkan ada 25 orang tim reaksi cepat yang bertugas menyisir kawasan Ponorogo untuk mengamankan orang gila, gelandang dan pengemis. "Dalam sebulan kami ada dua kali penyisiran," tukasnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan orang gila segera melaporkan ke Dinsos. Namun yang perlu diperhatikan, orang gila tersebut seharusnya dibawa dulu ke Rumah Sakit Jiwa di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan.

"Setelah diobati, baru dibawa kesini untuk pendataan. Jangan langsung dibawa kesini, orang gila bisa ngamuk. Bahkan kaca jendela kami sempat dipecah," pungkasnya.***

Sumber : detikNews

Berita Lainnya

Index