Pelemahan Rupiah Ancam Industri Ekspor Berbahan Baku Impor

Pelemahan Rupiah Ancam Industri Ekspor Berbahan Baku Impor
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Taufik Kurniawan

JAKARTA - Pergerakan rupiah yang kian melemah terhadap dolar dalam dua bulan terakhir dinilai berbahaya bagi industri berorientasi ekspor yang masih mengandalkan bahan baku impor.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan, Taufik Kurniawan, Senin (19/3/2018) seperti dikutip dari Rimanews.

“Ini menjadi simalakama bagi pengusaha. Mau menaikkan harga jual, atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan untuk memangkas biaya produksi. Persoalan ini harus diantisipasi, agar tidak menimbulkan permasalahan baru," kata Taufik di Jakarta, Senin (19/3/2018).

BACA : Penyederhanaan Regulasi TKA Dorong Investasi

Taufik Kurniawan meminta Pemerintah mewaspadai pelemahan rupiah supaya jangan sampai tembus Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Di awal Januari 2018, rupiah masih bertengger di level Rp13.300 per dolar AS. Namun, di awal Maret 2018, nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga Rp13.800 per dolar AS.

“Pelemahan ini harus diwaspadai banyak pihak. Tak dipungkiri, pengaruh global, khususnya kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, sangat besar. Tapi, situasi ini juga menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tidak terlalu kuat,” ujar Taufik

BACA : Lebih Baik Bank Internasional Ada di Indonesia Daripada Nasabah Lari Keluar

Berita Lainnya

Index