Misteri Kata Mamihlapinatapai

Misteri Kata Mamihlapinatapai
Orang Yaghan di zaman dulu (BBC Travel)

USHUAIA - Tahukah traveler begitu banyak bahasa di dunia ini. Ada suatu kata dari bahasa kuno yang terancam hilang dari peradaban ini.

Sebagaimana dilansir detikTravel dari BBC Travel , Selasa (3/4/2018), bahasa ini hanya memiliki satu penutur fasih yang tersisa. Adalah Bahasa Yaghan yang digunakan oleh para orang Yaghan.

Berada di ambang kepunahan. Di Kota Ushuaia, Argentina terdapat pulau yang termasuk dalam Taman Nasional Tierra del Fuego (Tanah Api) di mana para penduduk Yaghan itu tinggal.

Kembali ke masa lampau pada 1520, saat penjelajah Portugis, Ferdinand Magellan memimpin armada Spanyol. Mereka menemukan kobaran api kecil di sepanjang pantai Pulau Tierra del Fuego.

Selama ribuan tahun, komunitas pribumi di sini, Yaghan, menyalakan api agar tetap hangat dan berkomunikasi satu sama lain karena cuaca yang sangat dingin. Api menyala di hutan, di tengah pegunungan, lembah dan sungai, dan di atas kano panjang yang mereka gunakan menyebrangi perairan dingin.

Enam belas tahun yang lalu, cerita Cristina Calderon (salah satu dari sekitar 1.600 keturunan Yaghan yang masih hidup) ada tradisi tahunan menyalakan tiga api di Playa Larga di Ushuaia, sebuah pantai di mana Yumba kuno (sebutan untuk para tetua di sana) berkumpul. Kegiatan itu berlangsung setiap 25 November.

Inilah kebiasaan Yaghan untuk mengumumkan perjamuan ikan. Menjadi sinyal berupa asap, cara mengumpulkan seluruh suku, dan itu umum bagi mereka untuk berbagi makanan di sepanjang pantai.

Ada kata Mamihlapinatapai yang berasal dari Bahasa Yaghan. Suatu kata yang menggambarkan momen meditasi di sekitar api, ketika kakek nenek menyampaikan kisah mereka kepada para muda-mudinya.

Namun sejak abad ke-19, kata itu memiliki makna yang berbeda. Yakni satu orang dengan orang lainnya di seluruh dunia itu berhubungan.

Penemuan Magellan tentang 'tanah api' mendorong ekspedisi lain ke wilayah tersebut. Pada tahun 1860-an, misionaris dan linguis Inggris, Thomas Bridges mendirikan sebuah misi di Ushuaia.

Dia menghabiskan waktu selama 20 tahun hidup di antara orang-orang Yaghan. Menyusun sekitar 32.000 kata dalam kamus bahasa Yaghan-Inggris.

Terjemahan Bahasa Inggris dari kata Mamihlapinatapai berbeda dari interpretasi sebelumnya, yakni 'Untuk saling memandang, berharap dalam kebaikan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh kedua belah pihak tetapi tidak mau melakukannya.'

Bahasa Yaghan yang banyak nyaris punahBahasa Yaghan yang banyak nyaris punah (BBC Travel)

Akurat atau tidak, terjemahan Bridges dari kata Mamihlapinatapai menyebabkan perdebatan hingga kini. Dalam berbagai interpretasi, kata itu untuk menandakan 'pandangan antara calon sepasang kekasih' dan tahun 1994 Guinness Book of World Records bahkan mencantumkan Mamihlapinatapai sebagai kata paling ringkas di dunia.

"Maknanya sangat indah. Bisa jadi mungkin dua pemimpin suku yang ingin berdamai, tetapi tidak ingin menjadi orang yang memulainya. Atau bisa juga dua orang di sebuah pesta yang ingin mendekati satu sama lain, dan tidak cukup berani untuk melakukan langkah pertama," kata seorang gadis dalam film dokumenter, Life in a Day.

Maksud kata Mamihlapinatapai dari orang Yaghan akan tetap menjadi misteri. Calderon (89) seorang peneliti bahasa, beberapa kali menerjemahkan rekaman dan teks Yaghan, tapi ketika ditanya tentang Mamihlapinatapai, dia tidak mengenali kata itu.

Pada abad ke-19, ketika sering terjadi kontak antara orang Eropa dan Yaghan, mucullah 'penyakit baru' yakni menghancurkan populasi orang-orang Yaghan. Hilang pula tanah mereka karena diambil alih oleh para pemukim Eropa. Hilang sudah bahasa-bahasanya, yang tersisa hanya itu tadi, Mamihlapinatapai. (dtk/bbc)

#Misteri

Index

Berita Lainnya

Index