PEKANBARU - Ketua Komisi V DPRD Riau yang salah satunya membidangi masalah Pendidikan, Aherson menyebutkan, di Provinsi Riau baru sekitar 30% sekolah yang bisa melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Brrbasis Komputer) sendiri. Selebihnya masih menumpang ke sekolah lain terdekat yang memiliki fasilitas memadai.
Ini jadi tugas dari Dinas Pendidikan (Disdik) untuk bekerja keras bagaimana meningkatkan persentase ini sehingga aeluruh sekolah yang ada bisa melaksanakan UNBK sendiri. DPRD Riau siap masalah penganggaran yang ditingkaykan tiap tahunnya.
"Kita sudah mencoba berjalan ke daerah lain, mereka sudah mencapai sekitar 60 hibgga 70 persen sekolanya yang melakdanakan UNBK sendiri. Kita masih sekitar 40 hingga 50 persen bahkan ganya varu 30 peraen. Kita berharap Disdik kejar ini dan kita siap dalam masalah anggaran," sebutnya, Senin (30/04/2018).
Untuk itu politisi Demokrat dari Dapil Inhu - Kuansing ini berharap, tiap tahunnya berkurang sekolah yang belum melaksanakan UNBK sendiri.
"Disdik juga bisa memfasilutasi sekolah atau murid yang nenumpang UNBKnya. Sehingga pelaksanaan yang dilakukan verjalan oanxar," tamvahnya sembari menyebutkan yang menumpang jangan pula sampai membayar.
Kemudian disampaikan juga, apa yang jadi persoalan falam pelaksanaan UNBK di tahun 2018 untuk dipelajari dan diantisipasi bagaimana tidak terjadi lagi di tahun-tahun berikutnya.
"Ini terutama yang banyak aduan persoalan listrik yang mati saat ujian. Ini diantisipasi agar tidak terulang, bagaimana caranya. Belum lagi madalaj selver komputer yang data tidak tetsimpan atau hilang," katanya juga dengan memberi beberapa contoh.
[mcr/mcr]
