Jelang Pilkada, Pemaparan Program, Visi Dan Misi Jadi Strategi Kandidat Rebut Dukungan 'Swing Voters'

Jelang Pilkada, Pemaparan Program, Visi Dan Misi Jadi Strategi Kandidat Rebut Dukungan 'Swing Voters'
Politisi Senior Partai Golkar Kabupaten Inhil, H Yusuf Said

Tembilahan - Politisi Senior Golkar Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H Yusuf Said menuturkan, menjelang penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Inhil mendatang, pemaparan program, Visi dan Misi kandidat Kepala Daerah dapat menjadi sebuah strategi merebut dukungan masyarakat yang belum menentukan pilihan atau 'swing voters'.

Berdasarkan pengamatan, Yusuf Said menyebutkan, terdapat sekitar 30 persen masyarakat Kabupaten Inhil yang masuk dalam daftar pemilih berstatus sebagai 'swing voters' atau 'undecided voters'.

"Mereka ('Swing Voter', red) berada dalam posisi wait and see. Pemaparan program, Visi dan Misi sebenarnya sudah tepat untuk merebut hati 'swing voters'," tutur Yusuf Said kepada awak media, Rabu (2/5/2018) pagi.

Angka 30 persen tersebut, jika dilihat dari sudut pandang pendidikan dan usia, maka diketahui segmentasinya adalah pemilih dengan jenjang pendidikan lulusan SMA ke atas dan pemilih dalam usia produktif.

"'Swing voters' yang ada lahir karena apatisme akan keikurserta dalam Pilkada. Ada banyak faktor yang membuat apatisme muncul, contoh kasus seperti anjloknya harga kelapa dan fenomena sosial lainnya," pungkas Yusuf Said yang juga adalah Ketua Komisi I (Satu) DPRD Kabupaten Inhil.

Lebih lanjut, Yusuf Said menjelaskan, 'swing voters' yang berada pada angka 30 persen untuk saat ini mungkin saja akan menjadi faktor penentu kemenangan salah satu calon Kepala Daerah dalam Pilkada. Hal ini disimpulkan Yusuf Said atas dasar pengalaman dalam beberapa periode Pilkada terakhir yang diselenggarakan tidak pernah menghasilkan pemenang dengan peroleh suara mutlak.

"Saya melihat, semua kandidat saat ini pusing. Pusing karena apatisme yang ada di kalangan 'swing voters'. Bahkan, bisa kita lihat calon pemilih yang datang dalam kampanye itu - itu saja orang nya. Ketika kandidat nomor urut 1 yang berkampanye, yang hadir 'Si B', 'Si C' dan 'Si D'. Begitu juga ketika kampanye kandidat nomor urut 2 dan 3 yang datang itu juga orangnya," papar Yusuf Said.

Disamping pemaparan program, Visi dan Misi kandidat, Yusuf Said mengatakan, pendekatan persuasif kandidat beserta tim pemenangan dari masing - masing kandidat serta rekam jejak kandidat juga menunjang upaya merebut dukungan 30 persen 'swing voters'.

Potensi Penurunan Tingkat Partisipasi

Jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan atau swing voters di angka 30 persen, menurut Yusuf Said perlu diperhatikan. Sebab, keberadaan 'swing voters' yang tidak mengalami penurunan akan berpotensi pula menurunkan tingkat partisipasi pemilih pada hari pemungutan suara.

Guna mengatasi persoalan banyaknya 'swing voters', KPUD Inhil selaku penyelenggara Pemilu dan Kandidat beserta tim pemenangannya memiliki peran krusial dalam meminimalisir jumlah 'swing voters'.

"KPUD harus aktif dan intensif menggelar sosialisasi. Begitu pula kandidat dan tim pemenangan yang juga harus bergerak aktif meyakinkan calon pemilih untuk menetapkan pilihannya," tukas Yusuf Said.

Bahkan, sampai hal yang paling konkret yang dapat dilakukan untuk meminimalisir potensi penurunan partisipasi pemilih karena keberadaan 'swing voters' adalah dengan menyediakan fasilitas transportasi bagi para calon pemilih dengan akses menuju Tempat Pemungutan Suara yang berjarak jauh atau medan yang sulit.

"Tentunya, kita berharap penurunan partisipasi pemilih tidak terjadi dalam ajang Pilkada tahun ini. KPUD Inhil harus segera mencari solusinya. Sedangkan, tim pemenangan masing - masing kandidat harus mampu menggiring 'swing voters' menentukan pilihannya di hari 'H' nanti," tandas Yusuf Said. (Dex)

Berita Lainnya

Index