PKS Sebut BIN Jangan Bikin Gaduh

PKS Sebut BIN Jangan Bikin Gaduh

JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan pernyataan Badan Intelijen Negara (BIN) terkait 41 masjid terpapar radikalisme seharusnya tidak diangkat ke ranah publik. Ia mengatakan tugas BIN adalah mencari tempat-tempat radikal dan intoleransi tersebut bukan membuat kegaduhan. 

"Ya karena mengangkat tema ini ke media kalau kerja BIN-nya mencari mana yang radikal mana yang intoleran, itu benar. Tetapi cara dia mengungkap ke media ini dua kali loh, ini bikin gaduh. Jangan bikin gaduh," kata Mardani saat ditemui wartawan di Jalan Raya Malaka, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebagaimana dilansir Rimanews.

Mardani mengatakan seharusnya BIN memaparkan 41 masjid radikalisme tersebut, sehingga masyarakat dapat menilai benar atau tidaknya masjid tersebut. Ia mengatakan jika BIN tidak menyebarkan masyarakat akan saling curiga satu sama lain. Selain itu, menurutnya BIN harusnya tak mengungkapkan ke publik, tetapi memastikan masjid itu berubah tidak terpapar radikalisme.

"Jangan sampai justru masyarakat jadi saling curiga dan BIN justru gak boleh banyak mengungkapkan ke publik, kalau udah ketahuan 41, tugas BIN memastikan 41 itu berubah tidak radikal, bukan malah mengungkap ke publik, BIN itu salah kalau di situ," ujarnya.

Mardani mengatakan BIN punya tugas intelijen bukan untuk tampil di media. "Kalau saya begini, kalau BIN punya niat baik jangan bikin gaduh, tetapi BIN itu punya tugas sebagai intelegen. Intelegen itu tugasnya bukan di media loh intelegen kesuksesannya bukan tampil di media tapi masalah selesai gitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Kasubdit di Direktorat 83 Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan ada 41 masjid terpapar radikalisme di lingkungan pemerintah. Juru bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan temuan itu berdasarkan hasil survei terhadap kegiatan khotbah yang disampaikan beberapa penceramah.

Wawan mengatakan survei itu dilakukan oleh P3M NU dan disampaikan kepada BIN sebagai early warning dan akan ditindaklanjuti lebih mendalam.

"Keberadaan masjid di Kementrian/Lembaga dan BUMN perlu dijaga agar penyebaran ujaran kebencian terhadap kalangan tertentu melalui ceramah-ceramah agama tidak mempengaruhi masyarakat dan mendegradasi Islam sebagai agama yang menghormati setiap golongan," kata Wawan beberapa waktu yang lalu.

Sumber : Rimanews

#BIN

Index

Berita Lainnya

Index