Arifin Produksi 60 Kg Kedelai Perhari

Arifin Produksi 60 Kg Kedelai Perhari

TEMBILAHAN - Tempe merupakan makanan khas bagi masyarakat Indonesia. Makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai ini banyak digemari oleh segala kalangan, baik kalangan bawah hingga kalangan atas sekalipun.

Selain itu, tempe juga kerap dijadikan kudapan sehari-hari bagi masyarakat. Sebab, tempe bisa dimasak dengan berbagai aneka rasa dan jenis makanan.

Makanan segala kalangan yang terbuat dari proses pembusukan kedelai itu memang sampai saat ini seakan tidak pernah ada matinya.

Arifin, salah satu pengusaha Tempe di Tembilahan mengatakan bahwa dirinya bisa memproduksi hingga 75 Kg kedelai dalam satu harinya.

“Jika Rabu, Kamis bisa produksi hingga 75 Kg, Hari Jumat biasa produksi hanya 55 Kg. Kalau dirata-ratakan bisalah 60 Kg perharinya. Banyak dan sedikitnya produksi tersebut tergantung dari pesanan pasar,” sebut Arifin.

Jadi, dikatakan dia, untuk 60 Kg biji kedelai tersebut bisa menghasilkan 900 bunggkus tempe yang siap dipasarkan di seluruh wilayah Tembilahan.

Selan itu, Arifin juga mengatakan bahwa mereka memproduksi tempe dalam dua kemasan, panjang (bentuk papan, red) dan bulat.

“Untuk kemasan masih secara manual. Kita produksi tempe dalam bentuk kemasan panjang dan kemasan bulat. Untuk kemasan panjang, kami menjual kepasar Rp 5000,- per 3 bungkusnya dan Rp 1000,- per 1 bungkusnya,” tuturnya.

Pria yang sudah menggeluti dunia usaha kurang lebih 7 tahun ini mengatakan bahwa dirinya dibantu oleh keluarga untuk pengemasan tempe.

“Yang kerja keluarga saja, istri dan kadang dibantu anak kalau sudah pulang sekolah. Kalau pakai karyawan tidak masuk hitungannya,” ujarnya sembari mengatakan omset perharinya Rp 1 Juta.

Disamping itu, pembuatan tempe yang beralamat di Jalan Pelita Jaya 7, Rw 17, Kelurahan Tembilahan Hulu dengan no Handphone 082387764346 dijamin tanpa bahan pengawet.

“Kalau Tempe yang saya produksi tahannya hanya dua hari, kalau sudah tiga hari itu sudah tidak bagus lagi. Kalau ada Tempe bertahan lebih dari dua hari bawa ke saya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indragiri Hilir, Edy Indra Kesuma mengatakan bahwa UMKM sangat perlu perhatian, karena selama ini UMKM kebingungan untuk memasarkan produk olahannya.

“Padahal produk olahan warga kita ini tidak kalah dengan produk luar. Tapi, saat ini mereka bingung untuk memasarkan. Disinilah kami (Kadin, red) hadir untuk membantu UMKM yang ada di Inhil,” tuturnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Edy ini juga mengatakan bahwa Kadin Inhil dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan pelatihan bagi UMKM. “Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan pelatihan bagi UMKM yang ada di Inhil,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Kadin Inhil juga memberikan satu unit alat pres elektrik untuk Arifin agar memudahkannya dalam bekerja. “Tadi Kami juga telah menyerahkan satu unit alat pres elektrik. Semoga dengan adanya alat tersebut, dapat memudahkan Arifin dalam pengemasan dan tidak lagi menggunakan lampu pelita ataupun lilin,” tukasnya.

[Penulis : Rahadi]

#Kadin Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index