MTsN 3 Pasbar Hadirkan Kak Wulan di Workshop Menulis Cerita Anak

MTsN 3 Pasbar Hadirkan Kak Wulan di Workshop Menulis Cerita Anak
Denni Meilizon, Ketua FPL Pasbar serahkan piagam ucapan terimakasih pada Kak Wulan. (Dok. Istimewa)

PASAMAN BARAT – Untuk menumbuhkan kebiasaan menulis pada generasi muda, Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pasaman Barat (MTsN 3 Pasbar) Provinsi Sumatera Barat menggelar Workshop Menulis Cerita Anak, Kamis (12/12/2019).

Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 - 13.00 WIB di Ruang Gedung MTsN 3 Pasbar. Wulan Mulya Pratiwi (Kak Wulan), Penulis nasional cerita anak dihadirkan pada workshop sebagai Pemateri.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 orang peserta yang terdiri dari guru, pelajar, dan umum. Para peserta antusias mengikuti workshop yang berlangsung lancar.

Ketua Forum Pegiat Literasi (FPL) Pasaman Barat (Pasbar) Denni Meilizon pada kata sambutannya mengajak menuju toko buku dan menuju bagian rak buku anak. Ia meyakini di sana bakal ditemui beragam buku cerita bergambar untuk anak usia 0-7 tahun.

Kemudian kata Denni, cobalah beralih ke rak di sebelahnya bakal berjumpa lagi dengan pelbagai novel konsumsi anak usia 8-11 tahun. Menurutnya pada sebagian toko buku, rak-rak itu kecil saja, dan acapkali novel yang dipajang tidak akan seberapa jumlahnya.

"Cobalah tanya kepada penjaga toko buku itu, apakah ada buku buat anak usia 12-15 tahun. Saya katakan kepada Bapak dan Ibu semua yang hadir saat ini, jangan kaget jika jawabannya adalah tidak ada, atau paling sopan mereka akan mengatakan stok habis atau belum datang dari distributor penerbit." katanya.

Sebab itu, menjadi penulis cerita anak sesungguhnya pekerjaan langka saat kini, namun coba tanyakan kepada Kak Wulan nanti, apa sih yang dia inginkan sehingga begitu sabarnya ia memilih menekuni pekerjaan langka itu?

"Coba Bapak dan ibu perdalam lagi pertanyaan, menulis cerita anak ini menghasilkan peningkatan ekonomi nggak sih bagi penulisnya? Lalu jika demikian kenapa di pasaran buku nasional, susah sekali kita memperoleh buku bacaan yang pas dan cocok bagi anak-anak kita? Kenapa yang banyak dijumpai malah buku-buku cerita anak terjemahan dari pengarang luar?" kata Denni Meilizon.

Selain Tari Pasambahan, pembukaan acara juga dimeriahkan oleh penampilan peserta didik MTsN 3 Pasbar, berupa pembacaan puisi bertema buku dan penampilan paduan suara yang membawakan mars dan hymne MTsN. Sekretaris KPPL Pasaman Barat, Fera Susanti SPd bertindak sebagai pembawa acara.

Wulan Mulya Pratiwi memberikan materi terkait penulisan cerita anak dan proses kreatifnya selama satu jam.

"Apakah kemampuan menulis itu sebuah bakat? Menulis bukan soal berbakat tapi bagaimana niat dan tekad lalu dijadikan kebiasaan sehari-hari. Maka, menulis sama saja dengan makan atau mandi. Ia nanti akan menjadi kebutuhan. Bakat bisa dilatih, begitu intinya." kata Kak Wulan, Penulis 20 lebih buku cerita anak, saat menyampaikan materi workshop.

Kak Wulan, Penulis produktif yang menyabet posisi Juara 1 pada Lomba Komik Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada November 2019 lalu itu memperkenalkan teknik membaca nyaring bagi anak usia pra sekolah dan sekolah.

Disamping membuat hubungan orangtua lebih dekat dengan anak, juga dapat menanamkan kecintaan si kecil kepada keluarganya sejak dini.

"Jika dia punya masalah di luar, maka merdunya suara ibu atau ayah ketika membacakan cerita dengan nyaring kepadanya, bakal terngiang lagi. Alam bawah sadarnya akan menyuruhnya untuk kembali kepada keluarga. Mengadukan permasalahannya kepada keluarga inti, kekayaan sejati yang kita semua punyai," kata Kak Wulan.

Selama satu jam, Kak Wulan mengajarkan peserta berlatih dan mempraktekkan teknik menulis cerita anak.

"Sebetulnya, untuk benar-benar mangkus, butuh waktu minimal 2 hari atau maksimal seumur hidup untuk belajar menjadi penulis cerita anak yang bagus," kata Kak Wulan.

Kepala MTsN 3 Pasbar, Gusmayenti SPd MPd menyampaikan motivasinya kepada peserta workshop agar menggiatkan literasi baik bagi diri sendiri maupun lingkungan, semisalnya di sekolah. Pada kesempatan itu pula beliau mengapresiasi guru-guru yang sudah membukukan tulisan dan menerbitkannya.

"Alhamdulillah, di lingkungan MTsN 3 Pasaman Barat hari ini baru ada 4 orang guru yang menulis. Insyaa Allah, mereka yang akan menerbitkan buku yaitu, saya sendiri, Ibu Sri Adhani SPd, Ibu Dewi Harlisna SPd dan Ibu Fera Susanti SPd," kata Gusmayenti.

Gusmayenti mewakili keluarga besar MTsN 3 Pasbar mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan workshop menulis tersebut. Ia juga mengucapkan terima kadih kepada Kak Wulan yang mau berbagi ilmu dan pengalaman, serta kepada rekan-rekan FPL Pasbar yang telah membawa kegiatan tersebut ke MTSN 3 Pasbar.

"Semoga kegiatan seperti ini bisa terus kita sinergikan. Untuk daerah Pasaman Barat, sekiranya pihak sekolah ingin mengundang Kak Wulan datang ke sekolah untuk mengisi materi kepenulisan, diskusi permasalahan parenting dan anak, hubungi FPL Pasbar melalui kontak ketuanya, Denni Meilizon, 081378605943." katanya.

Pada akhir acara, Ketua FPL Pasbar menyerahkan cenderamata berupa piagam ucapan terimakasih kepada Kak Wulan, serta kepada Kepala MTsN 3 Pasbar, sebagai penyelenggara. Masing-masing peserta memperoleh sertifikat tanda keikutsertaan.

Workshop berlangsung atas kolaborasi Komunitas Wonderland Family dengan FPL Pasbar, didukung oleh pihak MTsN 3 Pasbar dan Komunitas Penulis Penggiat Literasi Pasaman Barat (KPPL) binaan Kanwil Departemen Agama Sumatera Barat.

[Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli]

Berita Lainnya

Index