Harapan Sembuh dari COVID-19 Itu Ada, Ini Kisahnya

Harapan Sembuh dari COVID-19 Itu Ada, Ini Kisahnya
Ilustrasi. Foto : Merdeka

JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, semua orang tentu merasa ketakutan dan panik karena bisa tertular dan menularkan virus corona.

Situasi darurat, ditambah membaca berita-berita seputar COVID-19 yang begitu ramai berseliweran baik itu media maupun linimasa media sosial pastinya membuat kepala tambah pusing, bahkan sakit.

Pemerintah sendiri mengimbau kepada orang yang positif terinfeksi, sebisa mungkin untuk tidak panik dan cukup mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah.

Sekali lagi, karena penyakit COVID-19 ini sifatnya self limiting disease, penyakit yang sembuh dengan sendirinya karena dilawan oleh sistem imunitas tubuh.

Ini artinya, harapan sembuh jika positif terinfeksi virus corona jenis baru ini memang ada.

Seperti kisah dari salah seorang pasien positif COVID-19 yang diterima Redaksi Okezone, Rabu (24/3/2020) ini. Sang pasien, mengisahkan ia melakukan tes swab pada 15 Maret karena batuk dan merasakan sesak. Kemudian dinyatakan positif pada 17 Maret.

Namun ia sudah diisolasi sejak 14 Maret 2020, dan ketika dinyatakan positif keesokan harinya, 18 Maret 2020 ia langsung dipindahkan ke ruang isolasi rumah sakit rujukan.

Ia dirawat di ruang isolasi, satu kamar yang diisi oleh satu orang pasien lainnya di RSKD Duren Sawit. Sang pasien menuturkan, sekilas dari luar visual ruang isolasi rumah sakit ini mungkin kalah keren jika dibandingkan dengan ruang isolasi rumah sakit swasta.

Tapi jangan salah, menurut keterangan sang pasien, tapi penanganan di ruang isolasi RSKD Duren Sawit tempat ia dirawat ternyata sangat bagus sekali. Satu ruangan besar lengkap dengan fasilitas kamar mandi dalam, hanya diisi oleh dua orang pasien.

Selama menjalani perawatan di ruang isolasi, ia tetap bisa berkomunikasi melalui aplikasi chatting di ponsel dan tetap bisa mengakses informasi lainnya. Sebagai pasien positif COVID-19, ia mengaku diberikan obat chloroquin sebagai obat generik.

“Obat yang diberikan ke saya salah satunya chloroquin yang dinyatakan oleh Presiden sudah siap 3 juta butir karena memang obat tersebut generik dan diproduksi di Indonesia,” ungkapnya.

Berbagi kisahnya sebagai pasien positif terinfeksi, sang pasien mengaku punya niatan untuk menguatkan sesama pasien positif lainnya. Sekaligus menyampaikan kepada publik awam, bahwasanya harapan akan sembuh dari COVID-19 itu ada

“Saya mau sampaikan adalah harapan sembuh itu ada dan nyata. Pemerintah juga sudah melaksanakan dengan benar protokol penanganan COVID-19 ini. Share ini agar bisa menguatkan saudara-saudara kita yang sedang terbaring sama dengan saya, bahwa harapan sembuh itu ada dan nyata,” terang sang pasien.

Ia menambahkan, masyarakat pada dasarnya juga tak perlu takut untuk segera memeriksakan diri, jika mengalami gejala karena ia menilai pemerintah siap untuk menangani pasien.

“Buat teman teman kalau ada merasakan gejala demam tinggi, disertai batuk dan sesak segera periksakan diri dan kalau dirujuk untuk dirawat ya dijalani saja karena Pemerintah sudah siap untuk itu,” imbuhnya lagi.

Sekarang kondisi pasien di atas sudah berangsur membaik, ia mengaku tidak lagi merasakan demam dan sudah tidak perlu menggunakan selang infus.

[Okezone]

#Virus Corona

Index

Berita Lainnya

Index