Tidak Diterima di Sekolah Manapun, Pelapor Mencabut Tuntutan Terhadap Guru Samhudi

Sabtu, 02 Juli 2016 | 15:21:39 WIB

Sidoarjo - Samhudi, seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Raden Rahmat Balongbendo, Sidoarjo, nampaknya kini dapat sedikit bernafas lega.

Kabar terbaru menyebutkan, orang tua siswa telah mencabut tuntutannya terhadap guru tersebut.

Perihal ini diinformasikan oleh laman Facebook PGRI Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (2/7/2016). Dalam postingan tersebut disebutkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat menyelesaikan kasus ini secara damai.

Adapun kesepakatan untuk berakhir damai itu dilakukan di kediaman Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo, Sabtu malam mulai pukul 20.00 sampai 23.00 WIB.

"Kepada Bapak Wakil Bupati, Dandim, Komisi D DPRD, KSPI Prov, PGRI Prov, serta tokoh lain yang ikut mendukung adanya perdamaian ini, kami selaku pengurus PGRI Kabupaten Sidoarjo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mari kita berjuang demi generasi penerus bangsa," tulis PGRI Kabupaten Sidoarjo.

Pelapor dan siswa yang dicubit, saat pembuatan kesepakatan damai antara guru Samhudi dan orang tua siswa yang dicubitnya, Sabtu (2/7/2016).

Informasi tersebut kemudian ditanggapi ribuan netizen yang sepakat dengan keputusan damai tersebut. Beberapa di antara mereka juga bercerita pengalaman saat sekolah yang sampai dihukum secara fisik oleh guru.

"Ane malah pernah digampar sama pak guru gara-gara nodong temen di kelas. Lapor orang tua malah ditambahin," kata Merak Khayangan Hanyapriya.

Dari kabar sebelumnya, siswa yang dicubit oleh Samhudi tidak diterima di sekolah manapun, saat mencoba pindah dari SMP Raden Rahmat Balongbendo.

Sejumlah netizen menduga bila itu menjadi salah satu alasan pelapor mencabut tuntutannya.

"Alhamdulillah dan untuk selanjutnya silakan bikin sekolah sendiri pak karena anaknya udah gak diterima dimana-mana sekolah," ujar Elexy Yatti.

"Udah ga dapat sekolah baru minta damai, memalukan! Terus selanjutnya apa masih ada sekolah yang mau terima tuh bocah tengil?" tambah Renita Widyasari.

Netizen merasa bersyukur karena pada akhirnya, Samhudi tidak harus mendekam di penjara hanya gara-gara mencubit murid nakal.

"Semangat Pak Sam. Kalian para guru adalah pahlawan bangsa," tulis Elloe Bie Floe.

"Puji syukur ya Tuhan. Akhirnya pak guru selesai juga masalahnya. Orang yang benar selalu dilindungi Tuhan yang maha kuasa. Jika benar jangan takut bertindak sebab Tuhan selalu mengasihi dan melindungi orang yang benar," kata Christine Tobing.

Seperti diberitakan sebelumnya, Samhudi menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo, Selasa (28/6/2016) karena telah mencubit seorang siswa.

Orang tua murid yang merupakan anggota TNI, tidak terima dengan perlakuan guru tersebut.

Saat sidang berlangsung, ratusan guru datang untuk memberi dukungan moral pada Samhudi.

Sumber : Tribun Jogja

Terkini