Menghina Agama Islam di Facebook, 10 Pemuda Ini Akhirnya Tertangkap

Kamis, 07 Juli 2016 | 09:20:04 WIB

Sampang - Mengupload foto dokumen pribadi ke media sosial (seperti) facebook memang hak semua orang. Tapi, apabila foto-foto yang disebar di facebook telah melecehkan suatu agama, urusannya bisa panjang.

Seperti yang dilakukan sepuluh remaja asal Kecamatan Karang Penang, Sampang misalnya. Mereka mengupload foto sedang berjejer layaknya orang salat berjamaah.

Namun yang membuat netizen tersinggung, dalam foto itu saat bersujud ada seorang remaja telanjang dada di belakang pantat sang imam. Adegan itu mirip orang sedang berhubungan intim.

Tersebarnya, foto yang dituding menistakan agama Islam di facebook menggegerkan netizen. Bahkan, aparat dan perangkat pemerintahan di Sampang, Jawa Timur langsung bertindak. Ya, diduga para remaja itu berpose tak senonoh di tempat wisata Waduk Nipah, Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Sampang.

Tentu saja foto itu dianggap menistakan agama Islam. Ulama di Madura pun mencari keberadaan mereka. Hingga akhirnya tertangkap dan dibawa ke pondok pesantren untuk disumpah di depan kiai.

Dari data yang dihimpun Radar Madura (JPNN Group), kesepuluh pemuda itu adalah Rusdiyant, 17; Sulhan, 17; Mahsus, 20; Umam, 16; Aliyanto, 16; Umam, 17. Mereka adalah warga Desa Karang Penang Oloh.

Selain itu, Fauzan, 18 dan Hendri, 18 adalah warga Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang. Kemudian Halili, 19 warga Desa Karang Penang Onjur. Terakhir adalah Rizal, 18, warga Desa Karang Penang.

Sepuluh remaja yang dinilai melakukan penistaan terhadap agama islam diminta bersumpah di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum, Desa Karang Durin, Kecamatan Karang Penang, Sampang.

Pengambilan sumpah itu disaksikan seluruh kepala desa di Kecamatan Karang Penang, tokoh masyarakat, ulama, anggota DPRD, polisi dan TNI.

Sebelum disumpah, mereka diberi tausiyah oleh KH Achmad Fauzan Zaini. Mereka juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan bermaterai. Isinya tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Kami berikan pembinaan dan sumpah supaya mereka tidak mengulangi lagi. Kalau dilihat dari mukanya mereka jera,” terang KH. Achmad Fauzan Zaini pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Desa Karang Durin, Kecamatan Karang Penang, Sampang.

Sumber : jpnn.com

Terkini