Mantap...! Ima Mantan Pembantu Kini Jadi Staf Presiden Obama

Rabu, 27 Juli 2016 | 10:08:35 WIB
Kesuksesan yang diraih Imamatul Maisaroh (paling kanan) saat ini dilaluinya dengan penuh perjuangan dan kisah pilu.

WAHANARIAU -  Nama Ima Matul Maisaroh (36), mendadak terkenal seantero dunia.  Ima (demikian ia biasa di sapa-red) berpidato di depan puluhan ribu delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat  AS, 26 Juli 2016

Siapa sebenarnya Ima yang masuk menjadi Anggota Dewan Penasehat Gedung Putih sejak Desember 2015 lalu? Ima adalah perempuan lahir pada tanggal 20 Maret 1980 di Dusun Kanigoro RT24/RW03, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Ima adalah sulung dari tiga bersaudara pasangan Turiyo (54) dan Alimah (50).

Ima pernah mengenyam bangku Madrasah Aliyah (MA) Khoirudin Gondanglegi. Namun pada tahun 1997 setelahnya, Ima berniat mengadu nasib menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ke Hongkong. 

Disinilah perjalanan hidup Ima dimulai. Mimpi orang desa mencari rupiah di negri rantau, sudah menjadi pilihan hidup.

Setelah mampir di penampungan untuk menunggu panggilan kerja di Hongkong, saudara sepupu majikan Ima yang ada di Los Angeles (LA), ternyata mencari pembantu rumah tangga. 

Setelah berpikir lama, Ima sempat bimbang. Ia pun akhirnya di bawa majikannya ke Amerika.Tujuan kesana hanya berlibur untuk menemui saudara sepupu majikanya. Melalui visa wisata, Ima pun berangkat ke Amerika bersama saudara sepupu dan dua majikanya.

Sesampainya di LA, Ima akhirnya bekerja pada teman (Si C-red) dari sepupu (Si B-red)  majikan Ima yang ada di Malang. Si C majikan Ima, adalah orang Indonesia yang punya bisnis makanan. 

Namun 3 tahun ikut Si C, perlakukan kasar majikan wanita, kerap diterima Ima. Tak hanya di tendang, Ima juga kerap di pukuli hingga babak belur menggunakan batu. 

Selama 3 tahun pula, Ima tidak pernah menerima gaji yang di janjikan sang majikan sebesar 150 dolar Amerika per bulanya.

Tak tahan dengan siksaan yang berat, Ima akhirnya kabur dan memberanikan diri meminta tolong seorang pembantu rumah tangga asli penduduk Amerika. Disinilah, nasib Ima akhirnya berubah drastis. Melalui bantuan seorang penduduk pribumi, Ima pun bebas dari segala kekerasan fisik yang ia terima.

Selama tiga tahun ikut majikan Si C, Ima juga tidak diperbolehkan mencari keberadaan dan berkirim surat sejak 1997 lalu pada saudara sepupunya. Sampai kini, Ima masih mencari keberadaan sepupunya yang berada di Amerika.

“Ima sudah berada di Amerika sejak tahun 1997. Saya sebenarnya sudah meminta untuk pulang ke Indonesia saja. Tapi dia ndak mau. Katanya mau kerja apa di kampung,” ungkap Turiyo, ayah kandung Ima Matul Maisaroh, Senin (25/7/2016) saat di temui dirumahnya di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

Menurut Turiyo, putri sulungnya awalnya hanya ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong. Lalu ikut majikan menunggu panggilan kerja di Hongkong. 

“Tujuan pertama ingin jadi TKW ke Hongkong. Ternyata saudara dari majikannya saat di Malang, ada yang kerja di Amerika. Saat itu, saya uruskan biaya surat-surat habis Rp.600 ribu,” beber Turiyo.

Selama di Amerika, ternyata Ima kerap di pukuli dan tidak dibayar selama tiga tahun. “Setelah itu anak saya lari dan diselamatkan orang Amerika. Dan kerja dikantor. Saya ndak tahu kantor apa, katanya sih kayak ngurusi orang terlantar begitu, lalu disekolahkan juga,” katanya

Sumber : BeritaJatim.com

Terkini