Warga Tionghoa Marah Dengar Suara Adzan, Hampir Semua Kelenteng Ludes Dibakar Warga

Sabtu, 30 Juli 2016 | 14:19:36 WIB
Kelenteng Dewi Samudera Tanjungbalai ©Sanuria.com

TANJUNGBALAI – Kerukunan beragama di Kota Tanjungbalai yang selama ini sangat tinggi, tiba-tiba berubah drastis. Setidaknya hingga Sabtu (30/7/2016) dinihari ini, dilaporkan ada enam Kelenteng dibakar warga.

Informasi yang dilansir sanuria.com, persoalan ini dipicu seorang warga Tanjungbalai yang merasa terganggu dengan suara adzan. Disebutkan, kericuhan bermula saat seorang warga etnis Tionghoa yang identitasnya belum diketahui, warga Jalan Karya Tanjungbalai, mengamuk saat mendengar suara adzan.

“Massa membakar rumah seorang warga chinese. Informasi sementara dari masyarakat bahwa, warga chinese tersebut membuat keributan di mesjid dan memaki imam yang sedang adzan di masjid karena tidak senang akan adanya adzan di mesjid hingga menyebabkan umat islam menjadi marah,” demikian status yang diunggah laman media sosial facebook RRI Tanjungbalai.

Hingga saat ini, Kota Tanjungbalai masih mencekam. Sejumlah rumah ibadah warga beragama Budha masih terbakar. Pihak Polres Tanjungbalai tidak dapat berbuat banyak karena jumlah massa yang terus bertambah.

Dipicu karena Warga Tionghoa Marah dengar Suara Adzan, Suasana mencekam masih menyelimuti Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara hingga Sabtu (30/7/2016) dinihari pukul 02.00 WIB. Sejumlah pekong atau vihara di Kota Kerang itu dibakar warga.

Keterangan yang diperoleh dari warga Tanjungbalai, Kadek Rossoneri, persoalan ini dipicu oleh sikap seorang perempuan, warga etnis Tionghoa yang merupakan warga Jalan Karya, Kelurahan TB 1, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.

Perempuan yang identitasnya belum diketahui itu, merasa terganggu mendengar suara adzan saat waktu salat Isa, sekitar pukul 7.45 WIB, Jumat (29/7/2016) malam tadi.

Informasi yang diperoleh Kadek Rossoneri yang juga Ketua KNPI Kecamatan Tanjungbalai Utara itu, ibu tiga anak tersebut marah-marah dan memaki imam di Masjid Al Maksum di kelurahan yang sama, yang sedang mengumandangkan suara adzan.

“Dia teriak-teriak dan memaki iman yang sedang adzan di depan pintu masjid. Menyatakan ketidaksukaannya mendengar suara adzan. Inilah yang memicu keributan. Apalagi warga bilang, bukan sekali ini saja dia marah-marah. Saat Ramadhan yang lalu pun begitu. Tapi malam ini kesabaran warga sudah habis,” jelas Kadek.

Menurut Kadek lagi, awalnya kasus ini tidak sampai meluas. Karena jamaah masjid sudah mencoba menyelesaikannya dan memanggil pihak kepolisian. “Bahkan perempuan itu sudah dibawa ke kantor polisi. Tapi sekitar pukul 22.30 WIB, massa semakin banyak lalu merusak rumahnya,” beber Kadek.

Dari amatan Kadek, hampir seluruh rumah ibadah agama Budha di Tanjungbalai rusak dan dibakar warga. “Lebih dari enam Vihara, kelenteng dan pekong habis dibakar massa,” tukas Kadek yang masih berada di lokasi kejadian.

Sumber : Sanuria.com

Terkini