Ini Kronologi Pemicu Kerusuhan Berujung Maut di Mapolres Meranti Versi Polri

Sabtu, 27 Agustus 2016 | 14:15:17 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar

JAKARTA (WR) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, kericuhan yang terjadi di Mapolresta Meranti, Kamis (25/8/2016) siang, berawal dari perkelahian antara pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti, Apri (24), dan Brigadir Adil S. Tambunan pada Rabu (24/8/2016) malam.

Boy mengatakan, dalam perkelahian itu, Brigadir Adil tewas setelah ditusuk benda tajam oleh Apri.

"Anggota Polri atas nama Brigadir Adil S. Tambunan yang pada Tanggal 25 dini hari (Rabu, 24/8/2016 malam) mengalami penganiayaan berat di mana mengalami luka tusuk sampai enam. Tidak lama peristiwa itu (Adil) meninggal dunia," ujar Boy, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2016) seperti dilansir kompas.com

Setelah itu, Polres Meranti melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Berdasarkan informasi dan petunjuk yang dikumpulkan, diketahui bahwa Apri merupakan pelaku pembunuhan Brigadir Adil.

Petugas kemudian melakukan pencarian terhadap Apri.

Add Friend

Namun, kemudian petugas mendapat informasi bahwa pelaku sudah melarikan diri ke Pulau Merbau.

"Polisi Kemudian melakukan upaya-upaya penyelidikan pengejaran, terakhir itu dua jam kemudian sekitar pukul 03.30 WIB (Kamis 25/8/2016) itu berada di desa lain," kata dia.

Petugas pun terus melakukan pengejaran dan mendapati Apri berada di wilayah tersebut.

Di sana, petugas berupaya menangkap pelaku. Namun, Apri melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam.

"Kemudian akibat dari perlawanan ini, (Apri) dilumpuhkan dengan senjata api oleh petugas," kata dia.

Polisi kemudian membawa Apri ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Add Friend

Namun, karena jarak antara lokasi kejadian dan rumah sakit cukup jauh, nyawa April pun tidak dapat tertolong karena mengalami pendarahan atas luka tembak tersebut.

"Jadi menurut informasi, menuju rumah sakit menggunakan speed boat dengan jarak tempuh sekitar 1,5 atau 2 jam," kata dia.

Boy mengatakan, berkembang informasi terkait kematian Apri. Informasi itulah yang membuat membuat masyarakat bereaksi lalu memutuskan mendatangi Polres Meranti.

Di Mapolres Meranti, aksi menuntut penjelasan kematian pembunuh Brigadir Adil itu berlangsung tidak kondusif.

"Ada upaya-upaya untuk melakukan aksi-aksi anarkis terhadap anggota kepolisian yang ada di kantor mapolres," kata Boy.

Para petugas yang ada di kantor kepolisian saat itu berusaha membubarkan demonstran agar tidak berlanjut pada tindakan-tindakan yang anarkis.

"Ternyata pada saat proses pembubaran itu diketahui ada yang meninggal dunia, warga masyarakat terkena lemparan batu, informasinya seperti itu," kata dia.

Add Friend

Terkini