Tak Tercatat di Aset, Dua Mantan Pejabat Pemprov Riau Gelapkan Dua Mobil Dinas Toyota Alphard

Selasa, 30 Agustus 2016 | 22:29:46 WIB
Ilustrasi ©Istimewa

PEKANBARU (WR) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengusut tuntas dua mobil dinas (Mobdin) jenis Toyota Alphard yang masih dikuasai oleh mantan pejabat dilingkungan pemerintahan tersebut. Saat ini dua mobdin mewah itu berada di Jakarta.

Penyataan demikian disampaikan Kepala Inspektorat Provinsi Riau, Evandes Fajri kepada wartawan, Selasa (30/8/2016) di Pekanbaru, seperti dilansir Faktariau.

Dikatakannya, dua mobil tersebut dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau pada dua tahun silam, namun baru terbongkar pada hasil audit BPK tahun 2015.

"Sebetul ada banyak. Tapi dua mòbil itu lebih heboh karena tidak tercatat di aset. Anehnya mòbil itu dibeli menggunakan dana APBD. Kita fokus melakukan pembenahan terhadap aset yang dimiliki Pemprov Riau, termasuk rumah dinas," ujarnya.

Untuk mengusut tuntas kasus tersebut, menurut Evandes Fajri, pihak BPKAD Setdaprov Riau telah membentuk tim buser yang dikomandoi oleh Kabag Aset di BPKAD.

Selain itu, pihak Inspektorat juga terus melakukan koordinasi dan sekarang dalam proses. "Kalau sudah ada perkembangan nanti saya sampaikan," ujarnya. 

 Add Friend

Jika kasus tersebut tidak segera dituntaskan, sebut Evandes Fajri ini akan menjadi ancaman oleh BPK. Karena nilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Pemprov Riau bisa terancam.

"Jika kita terbukti adanya penyimpangan aset yang tak ditemukan, bisa-bisa jadi temuan BPK. Kita pun tidak mau ambil resiko, kalau sudah dapat aset itu kita akan bawa keranah hukum, karena ini merupakan tindakan penggelapan aset negara," tegasnya.

Selain itu, beber Evandes Fajri, pihak BPK juga sedang intens memonitor masalah aset Pemprov Riau. Dimana sebelumnya masalah bantuan sosial (Hibah) dan perjalanan dinas juga menjadi sorotan BPK.

Ditanya apakah mantan pejabat yang menggunakan mobil miliar rupiah itu masih aktif atau sudah pensiun, Evandes mengaku masih aktif dan belum pensiun.

"Kalau datanya sudah lengkap ini akan saya ekspos, siapa nama mantan pejabat yang menyelewengkan aset negara. Tujuan agar pejabat yang lain bisa jera," tegasnya.

Sumber : Faktariau

Add Friend

Terkini