Tak Perlu Panik, Antraks Tak Menular dari Manusia ke Manusia

Ahad, 22 Januari 2017 | 00:09:30 WIB
drh. Heru Susetya MP Ph.D. (baju coklat sebelah kiri) Ketua Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam jumpa pers, Sabtu (21/1/2017)

SLEMAN (WAHANARIAU) -- Beberapa hari terakhir, masyarakat dikejutkan dengan adanya kasus antraks di Kabupaten Kulonprogo dan satu anak warga Sleman yang meninggal diduga suspect antraks .

Tim Respon Cepat Waspada Antraks Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan jika antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Oleh karena itu, warga  tidak perlu panik dan tetap menjalankan pola hidup sehat.

"Ini terkait dengan berbagai macam informasi yang berseliweran di media sosial dan banyak kesalahpahaman hingga membuat resah di masyarakat," ujar Ketua Tim Respon Cepat Waspada Antraks Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Riris Andono Ahman MPH, Ph.D dalam jumpa pers, Sabtu (20/01/2017).

Riris menjelaskan, antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan ditularkan dari hewan kepada manusia. Penularannya bisa melalui kontak langsung ataupun tidak dengan hewan, baik bangkai atau produk hewan sakit yang terinfeksi antraks.

"Penularanya itu kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, mengolah daging atau mengkonsumsinya," ucapnya.

Menurut dia, kasus antraks yang paling sering adalah menyerang kulit. Selain itu, antraks juga bisa menyerang saluran pencernaan dan pernafasan.

"Biasanya antraks yang paling sering itu ada luka pada kulit, bisa juga saluran pencernaan dan pernafasan. Biasanya yang fatal itu di pernafasan," ucap dia.

Namun, yang perlu diketahui oleh masyarakat bahwa antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Sehingga, masyarakat tidak perlu panik. Antraks pada manusia juga dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.

"Antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia, itu yang perlu dipahami. Antraks pada manusia juga bisa di sembuhkan," katanya.

Diungkapkanya, yang terpenting masyarakat senantiasa menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Jika memasak atau mengkonsumsi daging, pastikan sampai matang.

"Masyarakat tidak perlu panik atau resah. Yang penting untuk pencegahan tetap menjalankan pola hidup sehat, kalau memasak daging sapi atau kambing pastikan matang hingga suhu 120°C," kata Riris.

Selain itu, masyarakat juga tidak perlu lantas takut mengkonsumsi daging. Masyarakat dapat membeli daging di tempat pemotongan yang bersertifikat. Hal ini menyikapi adanya isu agar jangan ke Godean karena ada kasus antraks dan bisa tertular.

Riris menyampaikan bahwa di Godean tidak ada kasus hewan positif terkena antraks. Maka dari itu, masyarakat tidak perlu mempercayai isu tersebut.

"Dipastikan bahwa di sana (Godean) tidak ada kasus Hewan yang terkena Antraks. Jadi tidak perlu takut kesana (Godean)," katanya. (kompas)

Terkini