Heboh...! Aksi Tahanan Kabur dari Penjara yang Buat Gempar Dunia

Sabtu, 06 Mei 2017 | 16:01:34 WIB

Sejumlah film Hollywood pernah mengangkat aksi kabur dari penjara dengan penuh taktik strategi. Yang terkenal seperti The Shawsank Redemption hingga serial televisi Prison Break. Bak adegan film Hollywood, aksi kabur dari penjara juga terjadi di dunia nyata dan membuat heboh dunia.

Aksi tersebut dirancang dengan matang oleh para tahanan. Ada yang membuat lubang di dalam penjara yang berujung di saluran pembuangan hingga kabur melalui slot makanan!

Dalam melakukan aksi 'Prison Break' itu, para tahanan melakukan secara komplotan maupun hanya sendirian. Seperti yang baru saja geger terjadi di Rutan Sialang Bungkuk, Tenayan Raya, Pekanbaru. Jumlah tahanan yang berhasil kabur mencapai ratusan orang. Namun tak lama kemudian, beberapa dari mereka sukses ditangkap.

Seperti apa aksi kabur dari penjara lainnya yang sempat membuat heboh dunia? Berikut kisahnya:

1. Escape From Alcatraz

Aksi ini bisa disebut yang paling fenomenal dalam sejarah. Bayangkan saja, Alcatraz, penjara yang dengan pengamanan paling ketat di dunia bisa 'dirobohkan' oleh kawanan tahanan Frank Morris, Allen West, Clarence Anglin dan John Anglin pada 1962. Mereka berempat ada di dalam satu sel yang sama.

Persiapan mereka untuk kabur dari Alcatraz terbilang matang. Ketiganya tidak menggunakan alat atau benda-benda yang rumit untuk dapat kabur dari penjara kelas kakap tersebut. Bermodalkan sendok, kertas, sabun, jas hujan serta rambut, mereka berhasil kabur.

Mereka menghabiskan waktu tiga bulan untuk menggali terowongan dari beton yang ada di dalam sel. Caranya dengan menggunakan sendok yang telah dipertajam. Supaya tidak ketahuan petugas, mereka melakukannya saat musik disetel di dalam penjara.

Selain itu, mereka juga menggunakan sabun, kertas dan rambut untuk membuat tiruan kepala manusia yang ditaruh di tempat tidur. Tibalah waktu mereka untuk kabur. Frank, Clarence dan John berhasil kabur lewat terowongan yang telah mereka gali. Namun sayang Allen tidak dapat masuk.

Ketiga kawanan tahanan kabur melalui jendela ventilasi di atap dan mencapai tepi air. Mereka membuat sebuah alat rakit tiup yang terbuat dari jas hujan menuju ke sebuah pulau. Satu bulan setelah kejadian, seorang petugas di Jembatan Bridge menemukan mayat yang mengapung di sungai. Dari ciri-ciri mayat, diduga mayat itu salah satu dari trio tahanan yang kabur tersebut.

2. Pakai Teknik Yoga, Tahanan Keluar dari Sel Penjara

Menguasai teknik yoga menjadi keuntungan bagi tahanan asal Korea Selatan, Choi Gap-bok. Tidak terduga aksi kaburnya dari penjara. Hanya melalui slot makanan dalam sel yang berukuran 15 cm x 43 cm saja.

Choi telah berlatih yoga selama 23 tahun. Dia ditangkap karena melakukan aksi perampokan dan dimasukkan ke dalam sel tahanan diu kantor polisi Daegu, Korea Selatan. Choi berada di dalam sel selama 5 hari.

Saat melakukan aksinya, dia mengoleskan salep ke kulit tubuhnya bagian atas. Kemudian dia keluar lewat slot makanan berukuran kecil itu. Aksi tersebut dia lakukan hanya dalam waktu 34 detik saja. Saat itu, penjaga penjara tengah tertidur.

3. Kaburnya 2 Napi dari Penjara Clinton Amerika Serikat

Dua tahanan Richard Matt (48) dan David Sweat (34) menghilang dari Lembaga Pemasyarakatan Clinton, New York, Amerika Serikat pada 2015 lalu. Kedua pria sengaja meninggalkan baju mereka di tempat tidur. Hal itu untuk mengelabui petugas penjaga.

Kepolisian negara bagian New York menyatakan, kedua napi menggunakan alat bor listrik untuk melubangi tembok dan pipa pemanas. Keduanya kemudian menembus bagian dalam terowongan yang berada di bagian dalam penjara, dan keluar melalui penutup lubang di jalanan. Belum diketahui bagaimana mereka bisa mendapatkan alat bor listrik atau mengetahui rute dari terowongan ke jalanan.

Media Amerika menyamakan pelarian kedua tahanan itu dengan adegan-adegan di film "The Shawshank Redemption" yang diproduksi pada tahun 1994 berdasarkan novel Stephen King, juga film "Escape from Alcatraz."

Lebih dari 250 aparat penegak hukum, termasuk agen FBI dikerahkan dalam operasi pengejaran kedua terpidana pembunuhan tersebut. Pemerintah mengumumkan hadiah uang sebesar US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,3 miliar) bagi siapapun yang bisa memberikan informasi untuk menangkap kedua napi berbahaya tersebut.

4. Aksi 'Catch Me If You Can' Frank Abagnale

Bagi penggemar aktor Leonardo de Caprio pasti sudah tidak asing dengan film Catch Me If You Can. Di film itu Leonardo berperan sebagai Frank Abagnale. Seorang penipu ulung kelas kakap.

Penipuan yang dilakukan Frank berujung pada penangkapan dirinya. Dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Ditahan di penjara bukan berarti menghilangkan kemampuannya untuk menipu. Dia berhasil mengelabui petugas penjara dengan mengaku bahwa dirinya adalah seorang agen FBI yang tengah menyamar.

Awalnya petugas di dalam penjara tak mau begitu saja termakan bualan Frank. Tak kehabisan akal. Frank menggunakan taktik bulusnya lewat teman dekatnya, Jean Sebring. Kebetulan pula, Jean sebelumnya pernah didatangi oleh anggota FBI bernama Joe Shea. Joe meninggalkan kartu identitas FBI di rumah Jea. Lengkap dengan nomor telepon.

Aksi kabur kemudian dilakukan. Jean datang ke penjara menyamar sebagai tunangan Frank. Dia membawa kartu FBI milik Joe Shea dan kartu yang berisi identitas nomor telepon Joe kepada Frank.

Dengan percaya diri, Frank menyerahkan kartu tersebut kepada sipir penjara sebagai bukti bahwa dirinya benar-benar agen FBI. Namun saat itu petugas menertawai kartu yang diberi Frank sebab menganggapnya hanya tipuan. Kelicikan Frank kembali diuji.

Dia meminta petugas tersebut menelpon nomor yang tertera di kantor tersebut untuk melakukan konfirmasi. Petugas itupun melakukannya. Sementara Jean sudah bersiap berpura-pura menjawab sebagai operator telepon FBI. Saat petugas menelpon, Jean membenarkan bahwa Frank adalah agen mereka.

Akhirnya Frank dibebaskan dan Jean telah berada di luar penjara untuk menjemput Frank. Mereka berdua kabur menggunakan mobil sambil tertawa meninggalkan penjara.

5. Ratusan Tahanan Kabur dari Rutan Pekanbaru

Ratusan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Pekanbaru, Riau, kabur, Jumat (5/5/2017). Warga sekitar rutan, Pangkeran Timur, Tenayan, Pekanbaru, geger karena kawasan mereka jadi lintasan pelarian para tahanan.

Kaburnya para tahanan bermula dari kericuhan yang terjadi sebelum salat Jumat. Saat pintu sel dibuka, para tahanan merangsek ke bagian depan rutan.

Dari laporan awal yang diterima, para tahanan kabur setelah sebelumnya menyampaikan tuntutan terutama soal fasilitas di rutan. Rutan yang kini disesaki 1.870 tahanan punya kapasitas hanya untuk 300 tahanan.

Pihak Polda Riau memperkirakan jumlah tahanan yang kabur mencapai 200 orang. Sebagian di antara tahanan sudah berhasil ditangkap.

"Kalau angka pastinya kita belum tahu, karena pihak Rutan sendiri juga lagi menghitung. Tapi diperkirakan sekitar 200 tahanan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo dilansir detikcom.

Guntur menjelaskan, hingga pukul 17.00 WIB, diperkirakan sudah ada 70 tahanan yang berhasil ditangkap kembali.

Sumber : detikNews

Terkini